Jangan Hilang Kewaspadaan DBD Karena Covid-19

Masyarakat Jateng diiimbau tidak kehilangan kewaspadaan terhadap penyakit demam berdarah dengue (DBD) karena Covid-19 lebih kerap dibicarakan.

Jangan Hilang Kewaspadaan DBD Karena Covid-19 Ilustrasi kewaspadaan terhadap nyamuk Aedes aegypti. (Semarangpos.com)

Semarangpos.com, SEMARANG — Masyarakat Jawa Tengah diserukan untuk tetap mewaspadai penyakit demam berdarah dengue (DBD) saat pandemi virus corona jenis baru. Warga Jateng tak boleh hilang kewaspadaan karena saat ini Covid-19 lebih kerap dibicarakan.  

“Hingga akhir Maret 2020 sudah ada 2.115 kasus DBD di Jateng, 40 orang di antaranya meninggal dunia,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah Yulianto Prabowo di Semarang, Jateng, Senin (13/4/2020).

Ia mengungkapkan ada sembilan wilayah di Jateng dengan jumlah kasus DBD tinggi. Daerah paling parah adalah Kabupaten Cilacap dengan 216 penderita DBD dan korban meninggal tiga orang. Kota Semarang ada 154 penderita DBD, dua di antara mereka meninggal dunia.

KBM Daring di Jateng Diperpanjang Hingga Akhir April

Di Kabupaten Jepara tercatat 136 penderita DBD, dengan satu orang meninggal dunia. Kabupaten Banyumas dengan 132 kasus DBD, tiga orang meninggal dunia. Kabupaten Klaten dengan 131 penderita DBD, di antara mereka meninggal tiga orang.

Sedangkan Kabupaten Kebumen mentatkan 124 kasus DBD, empat orang meninggal dunia. Kabupaten Purbalingga dengan 99 penderita DBD, dua orang meninggal. Kabupaten Brebes ada 87 kasus DBD, dua orang meninggal. Terakhir Kabupaten Banjarnegara dengan 62 kasus DBD, tiga orang meninggal dunia.

Semua Diserang DBD

“Semua wilayah di Jateng ada kasus DBD, maka saya ingatkan di semua lingkungan, kantor, desa, kota, rumah, sekolah, dan seluruhnya ditunjuk pemantau jentik nyamuk. Ini untuk meniadakan bibit nyamuk,” ujarnya.

Diterjang Puting Beliung, 2 Rumah di Kluwan Grobogan Rusak

Yulianto menyebut hingga saat ini wilayah Jateng masih mengalami hujan dan memasuki musim pancaroba. Karena itulah pihaknya meminta warga waspada dengan memantau tampungan air dan menjaga kebersihan lingkungan.

“Galakkan gerakan PSN [pemberantasan sarang nyamuk] dengan menguras, membersihkan, menutup tempat tampungan air, dan menaburkan bubuk larvasida jika perlu,” katanya.

Jumlah korban serangan nyamuk Aedes aegypti penyebab demam berdarah dengue sejatinya tak kalah mengerikan dibanringkan virus corona pemicu Covid-19. Jangan hilang kewaspadaan terhadap DBD hanya karena serangan virus corona.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.