Kasus Covid-19 Semarang Meningkat, Pembatasan Kegiatan Masyarakat Dilanjutkan

Kasus positif Covid-19 di Kota Semarang terus meningkat sehingga Wali Kota Hendrar Prihadi menetapkan Pembatasan Kegiatan Masyarakat alias PKM dilanjutkan.

Kasus Covid-19 Semarang Meningkat, Pembatasan Kegiatan Masyarakat Dilanjutkan Tangkapan layar unggahan IG TV Hendrar Prihadi terkait penetapan PKM tanpa batas waktu, Minggu (5/7/2020). (Instagram-Hendrar Prihadi)

Semarangpos.com, SEMARANG – Kasus positif Covid-19 di Kota Semarang terus meningkat. Wali Kota Hendrar Prihadi pun menetapkan Pembatasan Kegiatan Masyarakat alias PKM di Semarang dilanjutkan tanpa batas waktu. PKM baru akan dihapus jika kasus positif Covid-19 menurun.

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, Minggu (5/7/2020), menetapkan PKM tanpa periode itu. Hal itu dinyatakan langsung olehnya melalui Instagram @hendrarprihadi.

Menurutnya perpanjangan masa Pembatasan Kegiatan Masyarakat dibutuhkan karena kasus positif Covid-19 di Kota Semarang yang terus meningkat. PKM tidak lagi mengenal batasan waktu. Pembatasan ini bisa saja dihapuskan apabila angka Covid-19 di Kota Semarang menurun.

Di Magelang, Suroto 10 Tahun Tak Pernah Mandi Sejak Erupsi Merapi

“Khususnya kalo  ada hal-hal yang dirasa mendesak untuk kita menyesuaikan PKM karena misalnya angkanya menurun, itu bisa saja PKM di-delete atau enggak perlu ada PKM lagi,” ungkapnya.

Namun sebaliknya, apabila kasus positif terus meningkat, PKM akan diperketat dengan penambahan pasal-pasal pada peraturan wali kota alias perwal. “Tapi sebaliknya, kalo angkanya naik terus maka mungkin PKM ini akan ditambahi beberapa pasal yang menuntut penetapan-penetapan di dalam kegiatan masyarakat,” tambahnya.

Kasus Terus Meningkat

Kasus positif Covid-19 di Kota Semarang terus meningkat. Banyak hal yang mendasari hal ini. Salah satunya dikarenakan Pemerintah Kota Semarang telah menetapkan tes secara massal sejak enam minggu lalu.

Sadis! Inilah Alasan Gedung Lawang Sewu Terkenal Seram

Wali Kota Semarang mengimbau warga untuk tidak pergi ke tempat tongkrongan anak muda. Sebab menurutnya, kesempatan untuk bertemu dengan OTG (Orang Tanpa Gejala) tetapi berisiko membawa Covid-19 semakin besar. Hal ini terbukti di ruang karantina yang berada di Balai Pelatihan Dan Latihan (Diklat) Pemkot Semarang maupun aula rumah dinas wali kota sudah hampir penuh.

Ruangan tersebut dipenuhi oleh OTG yang terlihat sehat namun setelah dilakukan rapid test maupun swab terbukti  positif Covid-19. Saat karantina, OTG diberi terapi-terapi dengan tujuan agar segera sembuh dan tidak menyebarkan virus di lingkungan sekitar mereka.

Saat ini, Pemerintah Kota Semarang masih terus memberlakukan tes secara massal. Pemerintah juga berupaya untuk melakukan tracing kepada pihak-pihak yang pernah melakukan kontak dengan pasien Covid-19. Upaya ini diharapkan mampu menekan persebaran virus corona di Kota Semarang.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.