Literasi Melek Tuberkulosis Sasar Ponpes di Jateng

Perkumpulan Pemberantasan Tuberkulosis Indonesia (PPTI) Jawa Tengah, Senin (10/2/2020), beraudiensi dengan Wakil Gubernur Taj Yasin.

Literasi Melek Tuberkulosis Sasar Ponpes di Jateng Jajaran Perkumpulan Pemberantasan Tuberkulosis Indonesia (PPTI) Jawa Tengah beraudiensi dengan Wakil Gubernur Taj Yasin di Kota Semarang, Jateng, Senin (10/2/2020). (Antara-Humas Pemprov Jateng)

Semarangpos.com, SEMARANG — Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit tuberkulosis (TBC) yang dilakukan Perkumpulan Pemberantasan Tuberkulosis Indonesia (PPTI) menyasar ribuan pondok pesantren (ponpes) di 35 kabupaten/kota se-Jawa Tengah.

Program literasi melek tuberkulosis atau TB paru alias TBC itu akan dilaksanakan PPTI dengan melakukan koordinasi bersama Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Karena itulah, Senin (10/2/2020), PPTI beraudiensi dengan Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin.

“Kami akan menyusun program, salah satunya melakukan literasi melek tuberkulosis di ribuan ponpes yang tersebar di Jateng,” kata Ketua PPTI Jawa Tengah Hartanto seusai bertemu Wagub Taj Yasin di Kota Semarang, Senin.

Tekan Kematian Anak Akibat TB, Akan Dibuat Obat Rasa Buah

Ribuan ponpes di Jateng dengan jumlah santri yang mencapai puluhan ribu orang itu menjadi salah satu kelompok masyarakat yang menjadi sasaran program PPTI pada 2020. Melalui program kesehatan itu, para santri diharapkan dapat memahami apa itu penyakit tuberkulosis.

Bukan hanya hal ikhwal terkait TBC, para santri diharapkan menyadari cara penularan penyakit itu dan gejala-gejalanya. Selanjutnya mereka akan diberi tahu cara pencegahan dan pengobatannya.

Menurut dokter pimpinan PPTI Jateng itu, tidak sedikit ponpes yang menempatkan santrinya tidur bersama di satu ruangan. Akibatnya, jika ada salah seorang santri menderita penyakit tuberkulosis, maka dikhawatirkan penyakit itu akan lebih mudah dan cepat.

Awas, Waspadai Penyebaran Tuberculosis

Dijelaskannya, penyakit TBC disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis yang biasanya menyerang paru-paru. Bukan hanya paru-paru, bakteri itu tidak jarang memengaruhi bagian tubuh lainnya.

“Tuberkulosis sangat tergantung atau dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Kita mendukung program Pemprov Jateng yang sedang gencar memberantas penyakit ini, kemudian kami masuk pada masyarakat yang risikonya tinggi terhadap penularan tuberkulosis, antara lain di ponpes,” katanya.

Ia mengatakan tuberkulosis sudah ada obatnya sehingga penderitanya tidak perlu khawatir tidak bisa sembuh. “Jika selama enam bulan diobati dan patuh minum obat maka pasien akan sembuh dari tuberkulosis, obatnya sendiri dapat diperoleh secara gratis di puskesmas,” kata Hartanto.

PKK Jateng Nyatakan Perang Terhadap Tuberkulosis

Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin menyatakan mendukung program literasi melek tuberkulosis di ponpes-ponpes yang dilakukan PPTI Jateng. Terlebih lagi, tidak sedikit ponpes di Jateng memunyai kebiasaan melakukan berbagai aktivitas bersama-sama di lingkungan pondok.

“Kami mengapresiasi program-program PPTI Jateng, kami juga sangat mendukung program melek tuberkulosis di lingkungan ponpes, apalagi kasus tuberkulosis di Jateng cukup tinggi,” ujarnya.

Selain ponpes, penyuluhan tentang tuberkulosis juga perlu dilakukan di panti-panti lansia dan kelompok-kelompok masyarakat lainnya yang rentan tertular penyakit ini, demikian Wagub Jateng yang akrab disapa Gus Yasin itu

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.