Mahasiswa Papua di Salatiga Sambat 3 Bulan Tanpa Air Bersih

Mahasiswa asal Papua yang berkuliah di Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga kesulitan air bersih karena menunggak tagihan PDAM.

Mahasiswa Papua di Salatiga Sambat 3 Bulan Tanpa Air Bersih Mahasiswa asal Papua berbincang dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Asrama Mahasiswa Papua Mansinam di Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga, Jateng, Sabtu (25/4/2020). (Semarangpos.com-Youtube Ganjar Pranowo)

Semarangpos.com, SALATIGA — Mahasiswa asal Papua yang berkuliah di Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga, Jawa Tengah, bersambat tidak bisa menikmati air bersih selama tiga bulan terakhir. Sambungan air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Salatiga ke Asrama Mahasiswa Papua Mansinam, dicabut lantaran mereka menunggak tagihan.

Keluhan mahasiswa itu disampaikan kepada Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, saat mengunjungi asrama mahasiswa Papua di daerah Jl. Damarjati, Kecamatan Sidorejo, Sabtu (25/4/2020).

Para mahasiswa itu berasal dari sejumlah kota di Bumi Cenderawasih, antara lain Jayapura, Wamena, dan Sorong. Seperti diunggah dalam video blog (vlog) di kanal Youtube Ganjar Pranowo Senin (27/4/2020) para mahasiswa itu mengeluhkan kesulitan biaya untuk membayar tagihan air.

Semarang Punya Tumbasin.id Sebagai Solusi Belanja saat Social Distancing

Dalam video itu ditunjukkan asrama mahasiswa Papua masuk dalam layanan PDAM golongan RTB atau rumah berukuran sedang. Total tagihan yang harus dibayarkan dalam tiga bulan adalah Rp5,25 juta.

Biaya Hidup Terhambat

Ketika ditanya apa penyebabnya oleh orang nomor satu di Jawa Tengah itu, beberapa mahasiswa menyatakan ada masalah pengiriman biaya hidup dari orang tua di kampung halaman. Beberapa orang tua bekerja sebagai petani di pedalaman. Sehingga jatah pengiriman biaya hidup cenderung tidak menentu. Bisa sebulan sekali, tiga bulan sekali, atau bahkan menunggu masa panen.

“Kalau ada kiriman biasanya habis untuk kebutuhan pokok yang lain,” terang Ganjar. Gubernur juga mendapatkan cerita lantaran tidak ada air, para mahasiswa tidak bisa memasak selama tiga bulan dan terpaksa menumpang mandi ke tempat indekos teman-temannya.

Gadis Indigo Kerasukan Sosok Penunggu Gedung Tua di Semarang

Mendengar keluhan itu, Ganjar bersedia membayar seluruh tunggakan biaya air bersih dari PDAM. Dia juga meminta kepada jajaran Pemerintah Kota Salatiga agar kejadian serupa tak terjadi lagi.

Ketua DPRD Salatiga, Dance Ishak Palit, yang saat itu ikut mendampingi Ganjar dalam kunjungan langsung menelepon PDAM agar menghidupkan kembali saluran air bersih yang sempat dicabut. Ganjar juga memberikan bantuan berupa paket sembako seperti beras dan telur. Terakhir dia berpesan kepada mahasiswa agar menyisihkan uang khusus untuk kebutuhan air dan listrik.

“Uang itu bisa diposkan di awal kiriman karena air dan listrik adalah kebutuhan yang utama,” ujar Ganjar.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.