Menelisik Jejak Hotel Jansen di Semarang, Termegah saat Era Kolonial Kini Tinggal Nama

Hotel Jansen yang terletak di kawasan Kota Lama Semarang merupakan hotel yang berdiri pada masa kolonial Belanda dan kini tinggal sejarah.

Menelisik Jejak Hotel Jansen di Semarang, Termegah saat Era Kolonial Kini Tinggal Nama Prasasti bertuliskan Hotel Jansen terukir pada tembok di Jalan Mayjen Suprapto, kawasan Kota Lama, Kota Semarang. (Semarangpos.com-Imam Yuda S.)

Semarangpos.com, SEMARANG – Sebuah prasasti bertuliskan “Hotel Jansen” terukir pada tembok di Jalan Mayjen Suprapto, kawasan Kota Semarang,

Orang-orang yang berlalu-lalang pun tak mengindahkan tulisan berukir tinta keemasan dengan latar belakang warna hitam itu. Mata mereka tertuju pada bangunan-bangunan kuno lainnya yang ada di Kota Lama Semarang, seperti Gereja Blenduk atau Spiegel.

Kendati demikian, tulisan yang terukir di tembok itu sebenarnya memiliki sejarah yang panjang. Tulisan itu merupakan penanda pernah berdirinya satu hotel termegah di Kota Semarang pada masa kolonial Belanda, yakni Hotel Jansen.

Baca juga: 11 Tahun Mati Suri, Hotel Tertua di Semarang Ini Direnovasi

Pakar cagar budaya Kota Semarang, Tjahjono Raharjo, mengatakan Hotel Jansen merupakan satu di antara dua hotel yang populer pada masa kolonial, sekitar tahun 1930-1940-an. Selain Hotel Jansen, hotel lain yang kala itu cukup terkenal adalah Hotel Dibya Puri yang terletak di Jalan Pemuda.

“Jansen itu hotel termegah di Semarang, karena pertengahan tahun 1940-an fasilitasnya paling lengkap dan modern,” ujar Tjahjono kepada wartawan di Semarang, beberapa waktu lalu.

Tjahjono mengatakan pada masa kejayaannya, Hotel Jansen kerap menjadi tujuan menginap para elite politik dan kalangan bangasawan. Hal itu dikarenakan fasilitas hotel itu yang cukup lengkap seperti ruang kamar yang megah, tempat pertemuan, kolam renang, dan berdiri di atas bangunan dua lantai.

Dirobohkan

Meski demikian, Tjahjono hanya bisa bercerita tentang Hotel Jansen karena bangunannya sudah tidak tersisa. Bangunan Hotel Jansen dirobohkan pada tahun 1953 silam. Bahkan, benda-benda berharga yang ada di hotel tersebut ludes dijarah massa.

“Sayang bangunan itu sudah lenyap. Padahal dulu Hotel Jansen salah satu hotel terbaik di Semarang. Kalau dibikin perbandingan, satu hotel terbaik di Singapura, Raffles Hotel sampai saat ini masih beroperasi dan bangunan lamanya dipertahankan. Kalau Hotel Jansen tinggal nama,” ujar Tjahjono.

Baca juga: Menelusuri Jejak Raja Gula Asia di Bukit Simongan

Tjahjono pun berharap ke depan tidak ada lagi bangunan bersejarah di Semarang yang dirobohkan. Ia meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang untuk serius dalam melestarikan sisa peninggalan sejarah.

“Jangan hanya membangun Kota Lama dengan memoles bangunan baru yang dipasangi ornamen agar terkesan kuno. Justru itu membohongi publik. Yang harus dilakukan ya identitas Kota Lama dipertahankan dengan menghargai bangunan lama,” tuturnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.