MUI Jateng Perpanjang Peniadaan Salat Jumat?

Peniadaan salat jumat dan salat berjamaah lain di masjid dan musala Jawa Tengah kemungkinan bakal diperpanjang Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jateng. .

MUI Jateng Perpanjang Peniadaan Salat Jumat? Ketua Umum MUI Jateng K.H. Ahmad Darodji (kedua dari kiri) didampingi Sekretaris Umum K.H. Muhyiddin, Sekretaris K.H. Multazam Achmad dan Komisi Infokom H. Isdiyanto Isman mengikuti rakor antisipasi wabah korona MUI se-Indonesia secara online di Kantor MUI Jateng.   (Antara-MUI Jateng)

Semarangpos.com, SEMARANG — Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah mengisyaratkan bakal memperpanjang peniadaan salat Jumat dan salat rawatib lima waktu berjemaah di masjid dan musala Jateng terkait kondisi darurat covid-19 di provinsi ini.

Sinyal tersebut dikemukakan Ketua Umum MUI Jawa Tengah K.H. Ahmad Darodji kepada pers seusai rapat koordinasi antisipasi wabah corona antara MUI pusat dengan MUI provinsi se-Indonesia secara online. Rapat online itu terpantau di Kantor MUI Jateng, Kota Semarang, Senin (30/3/2020).

Darodji didampingi Sekum K.H. Muhyiddin dan Sekretaris K.H. Multazam Achmad, menjelaskan tausiyah resmi MUI Jateng terkait rencana perpanjangan peniadaan salat Jumat khususnya Jumat (3/42020) dan salat rawatib lima waktu berjemaah akan disampaikan seusai rapat Rabu (1/4/2020) ini.

Gubernur: Jateng Siap Pembatasan Sosial Berskala Besar!

“Rapat yang insya Allah akan saya pimpin, akan dihadiri Komisi Fatwa MUI Jawa Tengah, unsur Dinas Kesehatan Jawa Tengah untuk menyampaikan dari sisi kesehatan serta unsur takmir dari ketiga masjid di Kota Semarang, yakni Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), Masjid Agung Semarang (MAS), dan Masjid Raya Baiturrahman,” jelasnya.

Mengenai latar akan memperpanjang peniadaan salat Jumat dan salat rawatib lima waktu, ketua MUI Jateng menjawab secara eskalasi penyebaran covid-19 di Jawa Tengah tidak mereda. Sebaliknya ancaman virus corona justru semakin meluas.

Ikhtiar Redam Covid-19

“Kita ingin covid-19 segera terselesaikan di Jawa Tengah maka berbagai upaya harus kita lakukan termasuk pentingnya peran serta para takmir masjid untuk ikut mematikan penyebaran corona. Salah satu ikhtiarnya meniadakan salat Jumat dan salat rawatib lima waktu di masjid untuk sementara waktu,” tegasnya.

Darodji menambahkan rapat Rabu ini juga akan memutuskan tausiyah MUI Jateng nantinya akan berlaku hingga kondisi wabah mulai mereda sehingga tausiyah tidak disampaikan setiap seminggu sekali seperti saat ini. Namun, lanjutnya, mendekati puasa Ramadan mendatang, MUI Jateng akan mengadakan rapat lagi untuk menyampaikan tausiyah.

Pemprov Jateng Bagikan 1.000 Nasi Kotak ke Ojek Online, Ini Tujuannya…

“Kita belum bisa memutuskan seperti apa nantinya isi tausiyah menjelang Ramadan terutama berkaitan dengan salat tarawih selama sebulan. Hal ini harus dibahas dulu, semoga saja wabah corona keadaannya semakin reda sehingga salat tarawih berjemaah bisa dilaksanakan,” tegasnya.

Ditanya tentang efektivitas tausiyah MUI Jawa Tengah terkait peniadaan salat Jumat dan salat rawatib lima waktu, Sekum MUI Jawa Tengah K.H. Muhyiddin menjelaskan secara data presisi MUI Jateng belum memiliki.

“Namun, keyakinan kita, tausiyah dilaksanakan oleh mayoritas masjid di Jateng yang berjumlah sekitar 36.000,” demikian Muhyiddin.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.