Musim Kemarau di Jateng Diprediksi Tiba Bulan Mei

BMKG Stasiun Klimatologi Semarang memprediksi musim kemarau akan tiba di seluruh wilayah Jawa Tengah (Jateng) pada bulan Mei nanti.

Musim Kemarau di Jateng Diprediksi Tiba Bulan Mei Ilustrasi musim kemarau. (Dok. Solopos/Antara)

Semarangpos.com, SEMARANG — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi (Staklim) Semarang memprediksi musim hujan di wilayah Jawa Tengah (Jateng) akan segera berakhir dan berganti dengan musim kemarau.

Musim kemarau diperkirakan akan melanda sejumlah besar wilayah di Jateng pada bulan Mei nanti. Kendati demikian, ada sejumlah daerah di Jateng yang akan mengalami musim kemarau lebih cepat, atau pada April nanti.

Sejumlah daerah itu antara lain sebagian besar Kabupaten Demak, Jepara, Kudus, dan Wonogiri, sebagian Kabupaten Karanganyar dan Pati, sebagian wilayah selatan Purworejo, dan sebagian tenggara Kebumen dan Grobogan.

“Prediksi ini didasarkan hasil pengolahan dan analisisi data, serta memperhatikan perkembangan kondisi fisis dan dinamika atmosfer regional maupun global,” ujar Kepala BMKG Staklim Semarang, Tuban Wiyoso, Senin (30/3/2020).

Sementara itu, sejumlah daerah juga diprediksi mengalami musim kemarau lebih telat, atau Juni nanti. Sejumlah daerah itu antara lain sebagian wilayah Kabupaten Semarang, Cilacap, Banjarnegara, Wonosobo, Purbalingga, Kebumen, dan Kota Salatiga bagian utara.

Selain itu juga, wilayah tenggara Brebes, wilayah utara Banyumas, Purworejo, wilayah timur Temanggung, dan Kendal.

Kendati musim kemarau, BMKG memprediksi tetap akan ada hujan. Namun, hujan bersifat normal sepanjang musim kemarau tahun ini.

Sementara itu, periode musim kemarau tahun ini diprediksi cukup panjang yakni sekitar tujuh bulan atau 21 dasarian. Wilayah yang akan mengalami musim kemarau panjang itu antara lain wilayah pesisir Pati dan Rembang.

Sedangkan wilayah yang mengalami musim kemarau terpendek, atau sekitar 4 bulan antara lain sebagian Banjarnegara, Cilacap selatan, Purbalingga, Kebumen utara, selatan Pemalang, Pekalongan, Brebes, Tegal, Banyumas, dan Wonosobo.

“Memasuki musim kemarau, masyarakat diimbau untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem yang terjadi saat masa pancaroba, seperti hujan lebat tiba-tiba dengan intensitas sedang-tinggi, dengan durasi pendek disertai angin kencang dan petir. Bahkan, berpotensi terjadinya hujan es dan angin puting beliung,” tutur Tuban.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.