Netizen Usul ke Ganjar Pelaku Bullying di Purworejo Ikut Pendidikan Militer
Tindakan bullying atau perudungan dialami siswi SMP di Purworejo.
Ilustrasi kampanye setop perudungan. (Dok. Solopos) Semarangpos.com, SEMARANG — Unggahan Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, terhadap kasus bullying yang dialami siswi SMP di Purworejo di akun media sosial, Instagram, mendapat respons positif dari netizen.
Tercatat, sekitar 6.096 netizen atau warganet beraksi dengan memberikan komentar di akun Instagram Ganjar. Mayoritas dari mereka mengecam perbuatan pelaku dan minta pelaku diganjar hukuman seberat-beratnya.
Mereka bahkan meminta pelaku dikeluarkan dari sekolah. Namun, Ganjar rupanya tidak sepakat dengan usulan itu. Ia menilai pelaku masih layak mendapat pembinaan mengingat usianya yang masih anak-anak.
Namun ada beberapa komentar netizen yang menarik perhatian Ganjar. Salah satunya yang mengusulkan agar pelaku dihukum dengan cara menjalani pendidikan militer bersama TNI selama tiga bulan.
“Pak tolong jangan berdamai dengan bullying. Kasih mereka pendidikan tiga bulan bersama TNI. Bikin sejera-jeranya,” ucap akun @keiijurohyugaa.
Ditemui di ruang kerjanya, Kamis (13/2/2020) Ganjar mengatakan bahwa ide menghukum para pelaku mengikuti pendidikan ala militer merupakan ide yang sangat bagus. Menurutnya, hal itu akan lebih mengena daripada mereka dihukum seperti pelaku pidana lain.
“Kan mereka masih anak-anak, jadi perlakuannya jangan seperti pidana lain. Mungkin hukumannya dimasukkan ke tempat khusus yang membuat dia disiplin dan mengerti. Itu ada yang usul seperti itu di medsos saya, dan menurut saya idenya bagus,” kata Ganjar.
Selain ide menyekolahkan para pelaku ke militer, ada juga pihak yang mengusulkan agar para pelaku dihukum dengan cara sosial. Karena korban bullying merupakan penyandang disabilitas, maka pelaku diminta menjadi sukarelawan di yayasan atau rumah difabel.
“Ada pengelola Rumah Disabilitas atau Rumah D di Semarang yang kontak saya. Beliau usul para pelaku menjadi sukarelawan di rumah penyandang disabilitas agar mereka bisa mengerti dan muncul kepekaan. Saya saja sampai merinding mendengar usul ini,” tegasnya.
Kasus bullying terjadi di sebuah SMP swasta di Purworejo. Aksi bullying ini diketahui dari adanya video yang viral di media sosial, Rabu (12/2/2020) malam. Dalam video berdurasi 28 detik tersebut, tampak tiga orang siswa laki-laki merundung seorang siswi perempuan yang menyandang disabilitas.
Mereka menendang dan bahkan memukul si korbannya dengan gagang sapu. Korban yang tampak tidak berdaya hanya menundukkan kepala di mejanya sambil menangis.
Baca Juga
- Gubernur Ahmad Luthfi Sebut Rumah Sakit Kardiologi Emirates-Indonesia Tercanggih
- Pemprov Jateng akan Integrasikan Trans Jateng dengan Ojek Online dan Angkot
- Gubernur Ahmad Luthfi Perintahkan Bupati dan Wali Kota di Jateng Petakan Daerah Rawan Bencana
- Nilai Investasi di Jawa Tengah Tembus Rp66,13 Triliun, Serap 326.462 Tenaga Kerja
- Hadiri Acara PWI di Solo, Gubernur Ahmad Luthfi Ungkap Peran Penting Pers bagi Pemerintahannya
- Dilepas Gubernur Ahmad Luthfi, Kontingen Jateng ke Pomnas XIX Diharapkan Jadi Juara Umum
- Demo Ricuh, Gubernur Ahmad Luthfi Ajak Masyarakat Jateng Jaga Kondusivitas
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.