New Normal, Gubernur Jateng Usul Salat Jumat Digelar Secara Shift

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, mengusulkan agar salat Jumat digelar secara shift sebagai upaya menuju penerapan new normal.

New Normal, Gubernur Jateng Usul Salat Jumat Digelar Secara Shift Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, saat menghadiri acara halaqah ulama di Kantor Gubernur Jateng, Rabu (3/6/2020). (Semarangpos.com-Humas Pemprov Jateng)

Semarangpos.com, SEMARANG — Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, mengusulkan agar ibadah salat Jumat digelar secara shift, sebagai upaya menuju penerapan new normal atau kenormalan baru.

Hal itu disampaikan Ganjar saat acara halaqah ulama se-Jateng bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jateng di Kantor Gubernur Jateng, Kota Semarang, Rabu (3/6/2020).

Pertemuan para ulama itu digelar guna mencari formula yang efektif dalam pelaksanaan ibadah di masjid ketika kebijakan new normal atau kenormalan baru diterapkan. Nantinya, jika kenormalan baru sudah ditetapkan, ibadah di masjid kembali diizinkan. Salah satunya pelaksanaan salat Jumat.

Pemkot Salatiga Belum Izinkan Siswa Masuk Sekolah pada 13 Juli, Kenapa?

Namun, sebelum new normal itu diterapkan Ganjar meminta masyarakat melakukan simulasi atau latihan terlebih dahulu. Salah satunya dalam penyelenggaraan ibadah di tempat umum atau masjid, salah satunya salat Jumat.

Ia pun mengusulkan agar pelaksanaan salat Jumat di masjid itu digelar secara shift atau bergantian. Hal itu dilakukan sebagai upaya pembatasan jemaah dan meminimalisasi kerumunan massa yang rentan menyebabkan penularan Covid-19.

“Apa mungkin wacana salat Jumat nanti pakai sistem shift. Jadi jam 12 berapa [jemaah], dilanjutkan kedua dan ketiga, dan seterusnya. Supaya tidak berjubel,” tutur Ganjar.

Ganjar mengatakan saat ini Jateng belum menerapkan kenormalan baru. Kebijakan ini akan diterapkan jika grafik penularan Covid-19 di Jateng sudah menurun.

“Tapi sebelum diterapkan, kita minta latihan dulu. Minta ini disimulasikan agar nanti Jateng mendapat formula yang pas dalam menerapkan new normal,” tuturnya.

New Normal di Jateng Bisa Diterapkan di Zona Hijau Covid-19

Selain tempat ibadah, kenormalan baru nantinya juga akan diterapkan di lingkungan pondok pesantren. Ponpes pun segera diminta untuk menyiapkan formula atau aturan yang pas, salah satunya penerapan di tempat wudu.

“Tadi isu yang keluar soal air bersih untuk wudu. Air wudu nanti harus mancur [mengalir]. Selain itu juga harus disiapkan sabun,” imbuh Ganjar.

Fatwa MUI

Sementara itu, Ketua MUI Jateng, KH Ahmad Daroji, mengaku sebenarnya usulan Gubernur Ganjar salat Jumat digelar secara shift sangat memungkinkan. Namun, fatwa MUI pusat pernah melarang pelaksanan salat Jumat secara shift.

“Kendalanya MUI pusat pernah mengeluarkan fatwa larangan itu [salat Jumat secara shift]. Tapi, itu kan dulu dan kondisinya berbeda. Tapi, aturannya, fatwa MUI daerah dengan pusat tidak boleh bertentangan. Untuk itu, kami akan usulkan ke pusat,” jelas Daroji.

Dalam halaqah itu, Daroji juga akan mengeluarkan fatwa terkait kembali dibukanya masjid untuk pelaksanaan ibadah. Namun, ibadah di masjid hanya diizinkan di daerah yang masuk kriteria zona hijau Covid-19.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

 

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.