Pakan Satwa Menipis, Bonbin Mangkang Galang Donasi

Pengelola Bonbin Mangkang atau Semarang Zoo mengaku kesulitan memenuhi kebutuhan pakan satwa yang per hari menghabiskan dana mencapai Rp6 juta.

Pakan Satwa Menipis, Bonbin Mangkang Galang Donasi Petugas Taman Satwa Semarang alias Semarang Zoo yang lebih kondang sebagai Bonbin Mangkang menunjukkan satu dari dua bayi harimau benggala yang tiga bulan lalu lahir di Semarang pada Rabu (15/7/2020). (Antara-Immanuel Citra Senjaya)

Semarangpos.com, SEMARANG — Pengelola Semarang Zoo atau yang populer disebut Bonbin Mangkang saat ini tengah menggalang donasi guna membiayai pakan bagi satwa yang dipelihara di tempat wisata tersebut.

Hal ini dilakukan menyusul alokasi anggaran untuk pakan satwa yang kian menipis menyusul turunnya jumlah wisatawan yang berkunjung selama pandemi Covid-19.

Direktur Utama Semarang Zoo, Choirul Anwar, mengaku penggalangan donasi diperlukan guna mengatasi masalah minimnya anggaran untuk membeli pakan satwa.

Baca juga: 3.600 Ibu Hamil di Semarang Akan Disuntik Vaksin Covid-19

“Kita harus menggalang donasi untuk memberi makan satwa, karena itu sangat diperlukan. Saat ini kita sudah terima donasi berupa pakan sampai kilogram hingga ton-tonan. Ada juga yang mengasih donasi uang Rp6 juta, tapi langsung kita belikan pakan. Semoga kita bisa bertahan selama sebulan,” ujar Choirul kepada wartawan di Semarang, Senin (30/8/2021).

Choirul mengatakan selama ini pengeluaran Bonbin Mangkang memang banyak tersedot untuk membeli pakan satwa. Dari total biaya operasional sebesar Rp180 juta setiap bulannya, paling banyak terkuras untuk membeli pakan satwa.

Dari total 250 satwa yang ada di Bonbin Mangkang, kebutuhan paling banyak adalah untuk membeli pakan 11 ekor harimau, dua singa, beberapa ekor gajah serta unta.

“Yang krusial itu harimau. Sehari minimal bisa menghabiskan 3 kg daging per ekor. Paling tidak sehari kita bisa keluarkan uang Rp6 juta per hari untuk pakan harimau. Di luar itu, masih ada kebutuhan untuk pakan gajah dan unta. Untuk mengakali, terpaksa kita lakukan pengurangan gaji karyawan dengan jam kerja yang disesuaikan,” terangnya.

Omzet Turun

Choirul mengakui jika saat ini pihaknya memang mengalami kesulitan finansial. Penyebabnya tak lain adalah menurunnya omzet dari penjualan tiket pengunjung akibat pandemi Covid-19.

Meski demikian, pihaknya tetap memperhatikan kebutuhan satwa. Walaupun omzet menipis, kebutuhan untuk satwa tak bisa dikurangi.

“Kebun binatan itu kan isinya satwa dilindungi. Makanya kita enggak berani mengurangi. Kalau kebutuhannya 3 kg per hari ya enggak berani kita utak-atik. Alhamdulillah, hingga saat ini kondisi semua satwanya masih baik-baik,” tuturnya.

Baca juga: Susi Pudjiastuti Tawarkan Kebun untuk Rusa Semarang Zoo, Begini Respons Pengelola…

Choirul pun berharap dengan diizinkannya kembali tempat wisata dibuka di Semarang, kunjungan wisatawan ke Bonbin Mangkang akan kembali pulih.

Bonbin Mangkang sudah mulai dibuka kembali pada 19 Agustus lalu, saat Kota Semarang menerapkan PPKM Level 3.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.