Pandemi Covid-19, 53% UMKM di Jateng Sulit Pasarkan Produk

Dinkop UKM Jawa Tengah (Jateng) menyebut sebagian besar UMKM di Jateng mengalami kendala dalam pemasaran selama masa pandemi Covid-19.

Pandemi Covid-19, 53% UMKM di Jateng Sulit Pasarkan Produk Pelaku UMKM Jateng tengah mengemas parsel untuk hadiah Lebaran 2021. (Semarangpos.com-Humas Pemprov Jateng)

Semarangpos.com, SEMARANG – Pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung lebih dari satu tahun berdampak pada sektor perekonomian di Jawa Tengah (Jateng). Tak terkecuali bagi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Jateng.

Bahkan dari 4,1 juta UMKM yang ada di Jateng, sekitar 52,98% di antaranya mengalami kendala dalam pemasaran akibat pandemi Covid-19. Selain itu, sekitar 30,24% di antaranya terkendala dalam bidang permodalan.

Selain itu, data Dinas Koperasi dan UKM Jateng menyebut 44.338 pelaku UMKM terdampak wabah Covid-19. Dari jumlah sebanyak itu, UKM paling banyak terdampak yang bergerak di sektor makanan dan minuman, yakni 65,33%. Sedangkan UKM bidang perdagangan yang terdampak mencapai 16,40% dan sisanya, 6,93% bidang jasa.

Baca juga: Transaksi UKM Virtual Expo Jateng Capai Rp1,68 M

“Jika  dilihat dari permasalahannya, secara persentase 52,98% persen UKM mengalami kendala dalam pemasaran. Selain itu, ada kendala permodalan yang dialami sekitar 30,24% pelaku UKM,” ujar Kepala Dinkop UKM Jateng, Emma Rachmawati, dalam keterangan resmi, Minggu (5/9/2021).

Ema pun menyebut berbagai upaya telah dilakukan Pemprov Jateng untuk mengatasi kendala pemasaran pelaku UMKM itu. Salah satunya adalah mengubah strategi berdagang konvensional pelaku UMKM ke digital melalui peningkatan literasi digital, pelatihan, bimbingan teknis, dan workshop.

Lapak Ganjar

Kerja sama pun dijalin dengan platform penjualan seperti Gojek yang mampu mendatangkan omzet Rp2,5 miliar hingga promosi virtual UKM Virtual Expo yang mampu menjaring pembeli dari luar negeri. Untuk UKM Virtual Expo sanggup meraup omzet hingga Rp4,8 miliar.

Selain itu ada pula kerja sama dengan Gojek melalui platform Go-Shop. Tahun ini, Pemprov Jateng juga menjalin kerja sama dengan marketplace Shopee untuk mendirikan Kampus UMKM.

“Pak Gubernur [Ganjar Pranowo] juga ikut mempromosikan UMKM melalui Lapak Ganjar. Kami juga adakan pelatihan marketing online, kerja sama dengan Gojek di beberapa kabupaten seperti Soloraya, Banyumas, Kabupaten Semarang dan Kota Tegal,” imbuh Emma.

Baca juga: Jateng Gelar Lagi UKM Virtual Expo, Kali Ini Khusus Produk Kuliner

Selain pelatihan, Pemprov Jateng juga memberikan pemahaman terkait produk hukum kepada pelaku UMKM. Bahkan hingga Agustus 2021, sudah ada 291 UMKM yang berbadan hukum dan 331 UMKM non-badan hukum.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.