Pandemi, Ekonomi Salatiga Minus 1,68 Persen

Pertumbuhan ekonomi di Kota Salatiga, Jawa Tengah (Jateng) mengalami penurunan hingga minus 1,68% selama masa pandemi Covid-19.

Pandemi, Ekonomi Salatiga Minus 1,68 Persen Ilustrasi situasi perekonomian. (JIBI)

Semarangpos.com, SALATIGA – Pertumbuhan ekonomi Kota Salatiga mengalami penurunan hingga minus 1,68% selama masa pandemi Covid-19.
Hal itu disampaikan Wali Kota Salatiga, Yuliyanto, saat menggelar Musrenbang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Salatiga 2017-2022 di Ruang Kaloka Gedung Setda Kota Salatiga, Jumat (9/4/2021).

Yuliyanto mengatakan selama pandemi Covid-19 di 2020, pertumbuhan ekonomi rata-rata di Kota Salatiga menurun di angka minus 1,68%. Meski demikian, penurunan itu masih lebih rendah dibanding pertumbuhan ekonomi Provinsi Jateng yang ada di angka minus 2,65% dan nasional, minus 2,07%.

Sementara itu, tingkat kemiskinan di Salatiga berada di angka 4,94% atau yang menjadi terendah se-Jateng, sedangkan indek pembangunan manusia (IPM) menjadi yang tertinggi di Jateng dengan capaian 83,14%.

Baca juga: Mantap! Salatiga Kini Punya Mobil Jogo Tonggo, Ini Fungsinya…

Yuliyanto berharap pertumbuhan ekonomi pada 2022 nanti akan semakin membaik. Ia menargetkan pertumbuhan ekonomi pada 2022 berada di kisaran 1% hingga 5,45%. Sedangkan angka kemiskinan turun di level 4,7% dan IPM naik ke angka 84,2%.

“Hal itu tentu akan berdampak pada peningkatan nilai investasi menjadi 3%, indeks pembangunan gender 97,2%, dan tidak kalah penting adalah tingkat pengangguran terbuka yang pada 2020 mencapai 7,44% akibat dampak Covid-19 menjadi, atau turun di angka 5,73%,” ujar Yuliyanto.

Salatiga SMART

Yuliyanto menambahkan tahun 2022 merupakan tahun terakhir pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Salatiga. Oleh karenanya, Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2022 dengan tema “Integrasi Pembangunan Menuju Salatiga Hati Beriman yang SMART” diharapkan menjadi pijakan kuat dalam mencapai visi dan misi Kota Salatiga.

Baca juga: Bos PO Haryanto Minta Larangan Mudik Dikaji Ulang

Untuk mencapai sasaran pembangunan tersebut, Yuliyanto kembali mengingatkan sembilan misi yang pernah disampaikannya.

“Perlu kami ingatkan lagi ada sembilan misi yang sering kita sebut 4W, yakni wareg yang berarti ekonominya baik, wasis berarti pendidikannya baik, waras berarti kesehatannya baik dan wajah kota. Sejak RPJMD 2011 kita sudah fokus dengan tiga bidang pembangunan, yakni pendidikan, kesehatan dan UMKM ekonomi kerakyatan untuk pembangunan SDM. Itu masih kita lanjutkan pada RPJMD 2017,” jelasnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.