PDP & ODP Covid-19 di Grobogan Meninggal, Dinkes Belum Simpulkan Penyebab

Satu pasien dalam pengawasan (PDP) dan satu orang dalam pemantuan (ODP) di Grobogan meninggal dunia meskipun wilayah itu belum zona merah Covid-19.

PDP & ODP Covid-19 di Grobogan Meninggal, Dinkes Belum Simpulkan Penyebab Ilustrasi ODP dan PDP virus corona atau covid-19. (Solopos-Whisnupaksa)

Semarangpos.com, PURWODADI — Kabupaten Grobogan belum masuk kategori zona merah Covid-19. Kendati demikian, sudah ada satu pasien dalam pengawasan (PDP) yang meninggal dunia dan satu orang dalam pemantuan (ODP) yang meninggal dunia pula.

“Pasien dalam pengawasan [PDP] hasil swab-nya lagi diperiksa di laboratorium di Jogja, diharapkan satu pekan sudah ada hasilnya dan semoga negatif Covid-19,” jelas Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Grobogan, Slamet Widodo, kepada wartawan seusai menghadiri rapat koordinasi (rakor) di Kantor Kementerian Agama Grobogan, Kamis (2/4/2020).

PDP Covid-19 berasal dari Godongyang meninggal dunia diketahui sempat bertemu dengan anaknya yang baru pulang dari Jakarta. Kondisi pasien langsung drop dan saat dirawat mengeluhkan demam, batuk, dan flu.

Ramayana & Matahari Kudus Ditutup, Hypermart Tetap Buka

Berdasarkan pemeriksaan terhadap pria berusia 51 tahun yang berstatus PDP tersebut disimpulkan ia meninggal karena pneumonia. Ia juga memiliki riwayat sakit diabetes mellitus.

“Kondisi anaknya yang baru kembali dari Jakarta sehat, namun tetap dipantau. Kami juga melakukan kontak tracking dan meminta mereka melakukan isolasi mandiri selama 14 hari termasuk mereka yang baru pulang dari luar daerah,” jelas Slamet.

Angka Momulatif

Berdasarkan catatan gugus tugas penanganan Covid-19 Kabupaten Grobogan, lanjut Slamet, hingga Kamis, secara komulatif ada 110 ODP. Sebanyak 11 orang di antara mereka sembuh. Sedangkan secara komulatif ada 36 PDP dengan 26 di antara mereka sembuh.

Pencuri Kudus Tetap Operasi di Musim Covid-19, Vespa Jadul Dijual Pretelan

Diungkapkan Slamet, kendati sudah ada PDP, namun hingga saat ini Dinkes Grobogan baru menerima tujuh peralatan virus transfer media (VTM) dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Semua VTM sudah digunakan untuk tujuh PDP dan sudah dikirim ke laboratorim di Jogja. Hasil pengambilan swab dengan VTM baru diketahui sepekan lagi.

Mengenai ketersediaan fasilitas kesehatan untuk penanganan Covid-19, Slamet mengatakan, dengan kondisi sekarang ini masih mencukupi untuk perawatan pasien. Pihaknya berharap tidak ada lonjakan kasus.

Kendati demikian, pihaknya tetap mempersiapkan fasilitas kesehatan sebaik mungkin. “Ke depannya kita tidak tahu kondisinya bagaimana, karena perjalanan penyakit ini [Covid-19] cepat sekali, oleh karena itu untuk menjaga segala sesuatunya kami mempersiapkan sebaik mungkin,” jelasnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.