Pedagang Pasar Pagi Salatiga Tidak Bermasker, Lapak Tidak Boleh Digelar

Kota Salatiga mewajibkan pedagang dan pembeli di pasar pagi Salatiga mengenakan masker, pedagang yang alpa bermasker dilarang menggelar dagangan.

Pedagang Pasar Pagi Salatiga Tidak Bermasker, Lapak Tidak Boleh Digelar Pengaturan pedagang dengan memberi jarak di pasar pagi Kota Salatiga terlihat dari foto udara belum lama ini. Pemerintah Kota Salatiga memberlakukan pembatasan fisik di kawasan tersebut untuk menekan persebaran Covid-19. (Semarangpos.com- Humas Setda Salatiga)

Semarangpos.com, SALATIGA — Seluruh pedagang dan pembeli yang hendak berbelanja di kawasan pasar pagi Kota Salatiga, Jawa Tengah wajib mengenakan masker. Peraturan terbaru bagi pedagang yang alpa menggunakan masker, lapak dagangan mereka tidak boleh digelar.

Peraturan tersebut disampaikan langsung Wali Kota Salatiga, Yuliyanto, kepada pedagang setiap pemantauan kawasan pasar pagi Salatiga. Peraturan wajib mengenakan masker itu diterapkan bersamaan dengan penataan ulang kawasan pasar pagi di sepanjang Jl. Jenderal Sudirman Salatiga akhir bulan lalu.

Aturan ini dibuat untuk menekan persebaran Covid-19. “Sistem pasar pagi sudah menerapkan pembatasan fisik (physical distancing), maka juga harus diimbangi dengan perilaku warganya,” ungkap Wali Kota beberapa waktu lalu.

Kisah Melegenda di Balik Rawa Pening…

Untuk menjamin kedisiplinan pedagang dan pembeli, Pemerintah Kota Salatiga menempatkan beberapa petugas Satpol PP dan Dinas Perdagangan setiap pasar pagi akan dimulai.  Petugas itu pula yang mengatur pembatasan jarak antarpedagang. Mereka antara lain menertibkan jika masih ada pedagang yang menempatkan dagangannya pada ruang kosong yang berfungsi sebagai pembatas antarpedagang.

Yuliyanto menambahkan saat ini kira-kira 90% pedagang dan pembeli di pasar pagi sudah menaati protokol kesehatan. Seperti jaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan dengan sabun di air mengalir. “Para petugas di lapangan saya minta untuk terus mengingatkan akan hal tersebut,” kata Wali Kota Salatiga.

Orang nomor satu di Salatiga itu menjelaskan data di Dinas Perdagangan Kota Salatiga dikatehui bahwa pedagang yang ada di pasar pagi berjumlah 868 pedagang. Mereka berasal dari Salatiga dan sekitarnya.

Kantor Pos Besar Semarang Nan Sarat Sejarah

Ia juga menyebutkan bahwa pasar pagi menjadi nadi perekonomian yang vital. Karenanya, menata pasar menjadi pilihan daripada menutup pasar.

Penataan Ulang

Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Salatiga, Jawa Tengah menata ulang kawasan pasar pagi mulai Senin (27/4/2020). Jika sebelumnya pedagang pasar pagi berjualan di halaman Pasar Raya I, ratusan pedagang mulai Senin akan dipindah di sepanjang Jl. Jenderal Sudirman.

Pedagang berjualan mulai dari perempatan Jl. Pemotongan hingga pertigaan Jl. Sukowati. Dengan demikian Jl. Jenderal Sudirman akan ditutup dari Tugu Bundaran Jam hingga ke Jl. Sukowati selama pasar pagi berlangsung.

Umbul Sidomukti Bisa Jadi Tempat Bertualang Tak Terlupakan

Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokom dan Kompim) Sekretariat Daerah Salatiga, Rahadi Widya Prasetya menjelaskan selama dipindah ke Jl. Jenderal Sudirman, pasar pagi akan berlangsung mulai pukul 01.00 WIB dini hari hingga pukul 06.30 WIB. Dengan demikian, selama waktu tersebut kendaraan yang akan melewati Jl. Jenderal Sudirman bakal dialihkan melewati Jl. Buksuling.

Walakin, kendaraan yang kendaraan yang akan menuju ke pasar pagi bisa melintas di Jl. Jenderal Sudirman hingga di depan Pasar Raya II. Kantong parkir sudah disiapkan di depan kawasan tersebut dan di beberapa jalan kecil yang berdekatan dengan pasar pagi.

Rahadi menambahkan selama ini kawasan pasar pagi menjadi salah satu kendala penerapan pembatasan fisik maupun pembatasan sosial. Area pasar yang sempit tetap membuat ratusan pedagang berdesakan dan tidak mengatur jarak. Diharapkan dengan diperpanjangnya kawasan pasar pagi, pembatasan itu bisa makin terkontrol.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.