Pemkab Grobogan & RSUD Purwodadi Mandiri Bikin APD

Pemkab Grobogan dan RSUD dr. R. Soedjati Purwodadi memilih mandiru membikin alat perlindungan diri (APD) mengingat banyaknya kebutuhan peranti itu.

Pemkab Grobogan & RSUD Purwodadi Mandiri Bikin APD Bupati Grobogan Sri Sumarni (kedua dari kanan) bersama anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah dari PDIP, A. Baginda Muhammad Mahfuzh (kanan) melepas alat pelindung diri (APD) buatan BLK Grobogan yang sempat dicobanya, Senin (30/3/2020). Semarangpos.com-Arif Fajar S.

Semarangpos.com, PURWODADI — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Grobogan dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. R. Soedjati Purwodadi emoh mengalami ketergantungan dalam memenuhi kebutuhan alat perlindungan diri (APD). Kedua lembaga itu memilih mandiri.

APD untuk tenaga medis oleh Pemkab Grobogan dan RSUD Purwodadi dibikin di Balai Latihan Kerja (BLK) Grobogan, Jl. Gajah Mada, Purwodadi. Pembuatannya dikerjakan oleh 25 sukarelawan lulusan BLK Grobogan.

Bupati Grobogan Sri Sumarni, Senin (30/3/2020), meninjau langsung proses pembuatan APD tersebut. Ia datang didampingi anggota DPRD Jateng dari Daerah Pemilihan (Dapil) Grobogan, A. Baginda Muhammad Mahfuzh.

9 Warga Salatiga Positif Demam Berdarah

“Ini hari pertama pembuatan 3.000 APD oleh sukarelawan. Diharapkan dalam sepekan sudah selesai. Bahan untuk pembuatannya memang sulit didapatkan, sehingga begitu ada bahan langsung dieksekusi di BLK Grobogan,” jelas Sri Sumarni di BLK Grobogan, Senin.

Inisiatif pembuatan APD secara mandiri menurut bupati merupakan hasil pembicaraan dengan Gugus Tugas Pemberantasan Virus Corona, RSUD Purwodadi, Dinas Kesehatan Grobogan, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrari Grobogan, dan juga bantuan dari anggota DPRD Provonsi Jateng. Pihaknya juga berharap ada pengusaha yang berpartisipasi dalam pembuatan APD tersebut.

“Kebutuhan APD sangat banyak, sehingga apabila kurang akan segera dibuatkan lagi. Mudah-mudahan bahannya ada. Nantinya akan dibagikan di RSUD Purwodadi dan seluruh puskesmas sebagai ujung tombak. Saya berharap semoga tidak ada pasien positif covid-19 [di Kabupaten Grobogan],” ujar bupati.

Gubernur: Jateng Siap Pembatasan Sosial Berskala Besar!

Sri Sumarni dan Baginda sempat mencoba APD yang dikerjakan sukarelawan. “Ternyata baru beberapa menit saja sudah berkeringat. Saya tidak bisa membayangkan bagaimana tenaga medis yang mengenakan APD hingga berjam-jam,” tuturnya.

Anggota DPRD Jateng dari PDIP, Baginda, mengatakan covid-19 bukan hanya di Indonesia tetapi dunia. Karenanya Indonesia, menurutnya, tidak bisa berharap bantuan dari negara lain. Kebutuhan APD cukup banyak, apalagi diprediksi puncaknya wabah covid-19 ini ada pada bulan April-Mei 2020.

1 Pasien 25 APD

Untuk penanganan satu pasien covid-19, diprediksi membutuhkan sekitar 25 APD. Pasalnya, peranti ini dirancang untuk digunakan sekali pakai. Sementara itu, harga APD di luar saat ini mencapai Rp1 jutaan.

Pemprov Jateng Bagikan 1.000 Nasi Kotak ke Ojek Online, Ini Tujuannya…

“Saya mengapresiasi langkah Pemkab Grobogan mengadakan secara mandiri APD. Di Jateng yang sudah mengadakan APD secara mandiri sepengetahuan saya di Semarang, RS. dr. Moewardi Solo, dan Grobogan,” ujarnya.

Salah seorang sukarelawan, Husni, warga Makassar, mengatakan dirinya ingin membantu sesama apalagi di tengah wabah virus corona seperti sekarang ini. Dia juga memilih berdiam di Grobogan di rumah kakaknya daripada pulang ke Makassar.

“Lebih baik di sini dulu bisa membantu membuat APD. Saya kebetulan lulusan BLK Grobogan dan ketika mendapat kabar melalui Whatsapp dibutuhkan sukarelawan menjahit APD saya langsung ikut, mumpuh masih bisa membantu sesama,” ujarnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.