Petani Sragen Ramai-Ramai Bongkar Jebakan Tikus Berlistrik, Takut Ancaman Pidana?

Setelah jatuh korban jiwa dan ancaman pidana terkait jebakan tikus dengan listrik, para petani di Sragen membongkar jebakan tikus berlistrik.

Petani Sragen Ramai-Ramai Bongkar Jebakan Tikus Berlistrik, Takut Ancaman Pidana? Ketua KTNA Sragen Suratno menyerahkan santunan kepada keluarga korban jebakan tikus berlistrik di Kampung/Kelurahan Sine RT 001/RW 004, Sragen Kota, Sragen, Kamis (21/5/2020). (Semarangpos.com-Tri Rahayu)

Semarangpos.com, SRAGEN – Setelah jatuh korban jiwa dan ancaman pidana dari Pemkab terkait pemasangan jebakan tikus dengan listrik, para petani Sragen membongkar jebakan tikus berlistrik yang mereka pasang.

Terpisah, Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Sragen menyantuni lima keluarga petani Sragen korban jebakan tikus berlistrik, Kamis (21/5/2020).

Keluarga para korban itu tinggal di wilayah Kelurahan Sine di Sragen Kota, Desa Gabus dan Desa Kebonromo di Ngrampal, dan dua keluarga di Jambanan, Sidoharjo.

1.037 Perusahaan Di Jateng Sulit Bayar THR ke Buruh, Aliansi Geram Dirikan Posko Pengaduan

Santunan tersebut berupa paket sembako dan uang tunai. Ketua KTNA Sragen Suratno yang menyerahkan santunan itu kepada keluarga korban.

Keluarga salah satu korban jebakan tikus berlistrik, almarhum Atun Suryanto, di Kampung/Kelurahan Sine RT 001/RW 004, Sragen Kota, mendapat giliran pertama mendapat bantuan itu. Bantuan diterima istri Atun, Warsinem, 42, didampingi dua anaknya dan disaksikan Ketua RT 001/RW 004, Suratno.

Warsinem menceritakan tentang kecelakaan yang menimpa suaminya hingga mengembuskan napas terakhir di sawah. Warsi mengatakan biasanya jebakan tikus itu dinyalakan mulai pukul 02.30 WIB dan saat subuh suaminya pulang.

Pemkab Grobogan Raih Opini WTP Kali Kelima dari BPK, Ini Rahasianya…

Pada hari itu, kata dia, sampai Subuh, Atun tidak kunjung pulang dan akhirnya disusul ke sawah. Atun ditemukan sudah meninggal dunia. “Ya, kemungkinan terpeleset jatuh kemudian terkena setrum pada jebakan tikus itu,” ujarnya.

Ketua RT 001 Sine, Suratno, menambahkan hama tikus memang merajalela di persawahan wilayah Sine. Puluhan petani di Sine, Sragen, kemudian memasang jebakan tikus berlistrik itu.

“Tetapi sejak adanya peristiwa [petani meninggal] itu para petani sudah mencabuti jebakan berlistrik itu. Selama ini jebakan berlistrik paling efektif untuk membasmi tikus,” ujarnya.

Operasi Ketupat Candi 2020 di Tol Pejagan Brebes Berhasil Halau 4.722 Kendaraan Pemudik

Suratno menceritakan dalam semalam jebakan tikus berlistrik bisa membunuh 100 ekor tikus. Malam berikutnya turun jadi 30 ekor. “Ada pula yang pakai tegangan dari genzet,” jelas dia.

Efektif Basmi Tikus

Petani asal Gabus, Ngrampal, Sragen, Warsito, mengaku dalam waktu tiga malam bisa membasmi 1.000 ekor tikus dengan jebakan tikus berlistrik itu. Dia mengatakan selama ini hanya jebakan tikus berlistrik yang paling efektif membasmi tikus.

“Tapi, sekarang banyak petani yang mencabuti jebakan tikus berlistrik itu karena sumber listriknya milik orang lain. Kalau terjadi korban lagi yang kena hukum orang yang punya listrik,” ujarnya.

Enthit Perang Tandhing Panji Gunung Sari, Sapa Kang Menang?

Ketua KTNA Sragen Suratno mengatakan apa yang dialami para korban jebakan tikus itu murni kecelakaan karena tujuan pemasangannya untuk menjebak tikus, bukan manusia.

Dia meminta Pemkab dan PLN bisa membuat formula yang tepat untuk membuat jebakan tikus yang aman.

“Selama ini jebakan tikus berlistrik itu tetap ditunggui bukan ditinggal begitu saja. Kami sudah usulkan untuk pengadaan 1.000 ekor burung hantu. Kemudian Pemkab ada gerakan masif basmi tikus. Selama ini petani seperti berjibaku sendiri membasmi tikus,” ujarnya.

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.