Potensi Wisata Kapal Pesiar Jateng Menguap Akibat Covid-19

Potensi kunjungan wisata Jateng dari penumpang kapal pesiar MV Artania menguap akibat Pelabuhan Semarang khawatir serangan virus corona atau Covid-19.

Potensi Wisata Kapal Pesiar Jateng Menguap Akibat Covid-19 Tampilan kapal pesiar MS Artania. (Youtube.com)

Semarangpos.com, SEMARANG — Serangan virus corona atau Covid-19 berpengaruh negatif terhadap potensi wisata kapal pesiar di Kota Semarang, Jawa Tengah. Keberadaan virus itu direspons cukup reaktif oleh sejumlah stakeholder dan otoritas di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jateng.

Terakhir, Jawa Tengah kehilangan potensi kunjungan wisata dari penumpang cruise atau kapal pesiar MV Artania. Pasalnya, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas 1 Tanjung Emas, Semarang, Jateng menolak bersandarnya kapal pesiar itu.

Melalui surat No. UM.002/03/08/KSOP.Tg Emas, Kepala KSOP Kelas 1 Tanjung Emas Junaidi menyatakan bahwa sebelum mendarat di pelabuhan Semarang, pihaknya akan melakukan karantina selama 14 hari.

Sunrise Hill Gedong Songo, Destinasi dengan 7 Gunung Yang Epik

“Apabila Kapal MV Artania bermaksud datang di Pelabuhan Tanjung Emas, akan dilakukan tindakan karantina terlebih dahulu selama 14 hari sebelum dinyatakan bebas dan dalam masa karantina tersebut,” tulis Junaidi dalam surat yang salinannya diterima Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI), Minggu (1/2/2020).

Selama masa karantina itu, jelasnya, seluruh anak buah kapal (ABK) dan penumpang dilarang turun dari kapal. Mereka bahkan tidak boleh melakukan kontak dengan orang dari luar kapal

Upaya karantina ini, menurut Junaidi, merupakan tindak lanjut dari surat Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Semarang No. SR.03.04/2/483/2020 tanggal 21 Februari 2020. Surat itu berperihal Pemberitahuan Rekomendasi Atas Kedatangan Kapal Pesiar MV Artania dari Singapura.

Satlantas Polrestabes Semarang Ikut Asyik Main Tik Tok

Melalui surat tersebut, Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Semarang menyatakan status karantina sesuai arahan Dirjen P2P Kemenkes tentang kesiapsiagaan menghadapi infeksi Covid-19. Dijelaskan kapal persiar MV Artania dari Singapura sebelumnya memiliki riwayat perjalanan dari Selangor, Genting Island, Colombo, dan Srilangka yang dinyatakan WHO sebagai negara terjangkit Covid-19 .

Principal Keberatan

Oleh karena itu, lanjut pihak Balai Kesehatan, apabila kapal tersebut datang ke Pelabuhan Tanjung Emas Semarang perlu dilakukan tindakan karantina selama 14 hari sebelum dinyatakan bebas dari faktor risiko penyakit. Sementara itu, Afrianto S. Budi Kepala Cabang PT Jakarta Lloyd (Persero) di Semaramg menyampaikan balasan terhadap surat dari otoritas Pelabuhan Tanjung Emas tersebut.

Afrianto menjelaskan bahwa pihak principal berkeberatan atas rencana tindakan karantina selama 14 hari. Keberatan ini dikarenakan jadwal kunjungan wisata yang
sudah ditetapkan dan akhirnya membatalkan kunjungan ke Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.

Sumur Bor di Grobogan Semburkan Lumpur 30 M

Adapun, pihak Jakarta Lloyd mengungkapkan sebelum Tanjung Emas, berdasarkan informasi yang diterima per telepon dari general agent di Jakarta, kapal sedianya akan sandar di Pelabuhan Tanjung Priok. Namun karena adanya penolakan dari Pejabat Wali Kota Jakarta Utara mengenai kedatangan kapal pesiar MV Artania di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta pada tanggal 23 Februari 2020, kapal batal bersandar.

“Selanjutnya timbul adanya opsi dari principal untuk kapal Artania dari Singapura langsung menuju ke Pelabuhan Tanjung Emas Semarang yang seharusnya dijadwalkan tiba
tanggal 24 Februari 2020,” tukasnya.

Sejauh ini, pihak Pemerintah Provinsi Jawa Tengah belum memberikan konfirmasi atas kejadian tersebut. Kepala Dinas Kepemudaan Olah Raga dan Pariwisata Jateng Sinoeng N. Rachmadi belum menjawab permintaan konfirmasi dari Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI).

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.