Produksi Beras di Jateng Susut 95.000 Ton, Stok Pangan Aman?
Produksi beras untuk pangan atau konsumsi di Jawa Tengah atau Jateng mengalami penurunan sepanjang tahun 2020, imbas dari berkurangnya lahan pertanian.

Semarangpos.com, SEMARANG — Produksi beras di Jawa Tengah atau Jateng sepanjang tahun 2020 mengalami penurunan. Data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan hasil produksi padi di Jateng selama 2020 mencapai 9,49 juta ton gabah kering. Jumlah ini turun sekitar 1,72% atau 0,17 juta ton dibanding produksi gabah kering pada 2019 lalu.
Turunnya hasi pertanian padi ini pun berpengaruh pada produksi pangan atau beras untuk konsumsi di Jateng.
Jika dikonversikan menjadi beras untuk konsumsi, maka produksi gabah kering di Jateng tahun ini hanya mencapai sekitar 5,43 juta ton beras. Jumlah itu lebih sedikit 1,72% atau sekitar 95.250 ton dibanding 2019 lalu yang mencapai 5,52 juta ton beras.
Baca juga: Stok Pangan Jateng Bertahan Hingga 11 Bulan
Turunnya produksi padi di Jateng ini juga dipengaruhi luas lahan panen yang mengalami penyusutan. Pada 2020 ini, luas panen padi di Jateng mencapai 1,67 juta hektare. Luasan ini susut sekitar 0,69% dibanding tahun sebelumnya, yakni 1,68 juta hektare.
Sementara itu dari 35 kabupaten/kota di Jateng, Kabupaten Grobogan masih menjadi lumbung padi atau daerah pemasok padi terbanyak.
Pada tahun 2020 ini, produksi padi di Grobogan mencapai 806.139 ton. Sementara di posisi kedua ditempati Kabupaten Cilacap dengan produksi padi mencapai 793.907 ton, disusul Kabupaten Sragen dengan 714.852 ton.
Sementara di posisi keempat ditempati Kabupaten Demak dengan produksi padi mencapai 659.065 ton dan Kabupaten Pati di peringkat kelima dengan produksi 593.000 ton gabah kering selama 2020.
Meski produksi beras berkurang, hal tersebut rupanya tidak berpengaruh pada ketersediaan pangan di Jateng.
Ketersediaan
Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpan) Jateng, Agus Wariyanto, mengatakan stok atau ketersediaan beras di Jateng masih terbilang aman. Bahkan, ketersediaan pangan di Jateng terbilang surplus.
“Pada tahun 2021 ini, kita [Jateng] surplus beras sekitar 2,9 juta ton,” ujar Agus kepada Semarangpos.com, Senin (1/3/2021).
Baca juga: Jateng Kucurkan Rp10 M untuk Pertanian
Agus mengatakan sepanjang 2020 stok beras di Jateng mencapai 6,15 juta ton. Sementara kebutuhan beras untuk masyarakat di Jateng berkisar 3,29 ton.
“Kalau Jateng sampai saat ini masih menjadi lumbung pangan nasional. Secara kontribusi bagi nasional sekitar 15-16%,” terang Agus.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya
Baca Juga
- Mantap! 361 Petani Boleh Garap Ratusan Hektar Lahan Semen Gresik
- Semen Gresik Bersama SIG Fasilitasi Petani Rembang Kembangkan Klaster Industri Jagung
- Wow! Ekspor Pertanian Jateng Tertinggi Nasional
- Tanjung Emas Semarang Siap Jadi Pelabuhan Hortikultura
- Ekonomi Jateng Tumbuh 5,66%, Ganjar: Alhamdulillah Sudah Membaik
- Kuartal II 2021, Ekonomi Jateng Tumbuh 5,66%
- Setahun Pandemi, Penduduk Miskin di Jateng Berkurang
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.