Satu Jemaah Masjid di Joyotakan Solo Positif Corona, 90 Keluarga Dikarantina
Satu jemaah masjid di Kelurahan Joyotakan, Kecamatan Serengan, Solo, Jawa Tengah, positif terinfeksi virus corona.
Semarangpos.com, SOLO – Satu jemaah masjid di Kelurahan Joyotakan, Kecamatan Serengan, Solo, Jawa Tengah, positif terinfeksi virus corona. Kasus itu menyebabkan sebanyak 90 keluarga di dua RT di Kelurahan Joyotakan, Kecamatan Serengan menjalani isolasi wilayah.
Dari jumlah itu tujuh warga memiliki riwayat kontak erat dengan pasien yang berasal dari keluarga dan jemaah lainnya menunjukkan hasil reaktif berdasarkan rapid test. Guna menekan persebaran virus corona semakin luas, Pemkot Solo memberlakukan isolasi di wilayah tersebut.
Penerapan isolasi wilayah di Joyotakan dilakukan mulai Sabtu (16/5/2020). Selama isolasi wilayah diterapkan, petugas dari TNI, Polri, dan masyarakat bakal berjaga di pintu masuk kampung.
Umat Islam Banyumas Diajak Laksanakan Salat Id di Rumah Saja
“Mulai hari ini isolasi wilayah tersebut kita lakukan sampai 14 hari. Warga luar enggak boleh masuk. Warga di dalam karantina enggak boleh keluar,” terang Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, seperti dikutip dari Detik.com, Minggu (17/5/2020).
Pemkot Solo telah berkomunikasi dengan 90 keluarga terdampak isolasi wilayah di Joyotakan. Warga yang menjalani isolasi bakal mendapat logistik dari Pemkot.
“Komunikasi sudah. Enggak ada yang menolak. Makanya bisa dimulai hari ini. Logistik disediakan Pemkot,” sambung Rudy.
737 Pekerja Migran Tiba di Jateng, Potensi Kasus Covid-19 Bertambah?
Diinformasikan, satu jemaah masjid yang pertama positif corona itu terkonfirmasi pada Kamis (7/5/2020) sebagai kasus ke-25 di Kota Bengawan. Dia diduga tertular saat mengikuti salat berjamaah di masjid. Pria berusia 63 tahun itu yang bekerja di toko mebel itu tidak punya riwayat perjalanan keluar kota.
Tolak Imbauan
Sehari setelah anggota jemaah masjid di Joyotakan, itu dinyatakan positif corona, perwakilan Kantor Kementerian Agama bersama Muspika Serengan langsung mendatangi takmir masjid setempat pada Jumat (8/5/2020).
Dua kali petugas dari Kemenag Solo mendatangi takmir masjid guna mengimbau agar kegiatan ibadah berjemaah ditiadakan sementara karena ada jemaah yang positif corona. Namun, takmir masjid menolak dengan alasan telah menerapkan protokol kesehatan sehingga tetap menggelar salat berjemaah.
Pemkot Salatiga Gelontorkan Dana Guyub RW dan Insentif, Berapa Nilainya?
Selain itu, takmir menyebut kegiatan ibadah di masjid tersebut adalah keinginan dari jemaah. Kemenag mengaku tidak berwenang melarang penyelenggaraan ibadah karena Solo tidak sedang menjalani pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Sementara itu, tujuh orang kontak pasien corona tersebut masih menunggu hasil tes swab tenggorokan untuk memastikan positif atau negatif Covid-19. Mereka kini dirawat di RSUD Bung Karno Solo.
Baca Juga
- Kota Solo Baru Dapat Separuh Jatah Vaksin untuk Nakes, Kok Bisa?
- Tersayat Benang Layang-Layang Saat Bermotor, Pemuda di Solo Meninggal Dunia
- Ibu Hamil, Anak-Anak, dan Warga Lansia di Solo Dilarang Pergi ke Tempat Umum
- Dua Nakes Puskesmas di Solo Positif Covid-19, Sumber Penularan Belum Jelas
- Banyak Ular Muncul di Selter Manahan Solo, Pedagang Khawatirkan Keselamatan dan Sepi Pembeli
- Nenek-Nenek Tertabrak Motor Saat Nyeberang Jl. Adi Sucipto Solo, Identitasnya Belum Diketahui
- Pembelajaran dari Rumah Siswa di Solo Diperpanjang Hingga 13 Juli, Kini Guru Mulai Masuk
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.