Terancam Tenggelam, Begini Pesona Desa Bedono di Demak

Desa Bedono di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, yang terancam tenggelam memiliki sejuta pesona yang menyedot perhatian.

Terancam Tenggelam, Begini Pesona Desa Bedono di Demak Makam apung Syekh Muzakir di Demak. (Antara)

Semarangpos.com, DEMAK — Bedono merupakan salah satu desa di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah (Jateng) yang sebagian kawasannya tenggelam akibat abrasi pantura. Setidaknya ada dua dukuh yang telah tenggelam menjadi lautan, yakni Dukuh Senik dan Tambaksari.

Pada 1997 desa tersebut memiliki daratan seluas 739,2 hektare. Tetapi pada 2017 lalu luas daratan telah berkurang dan tersisa 551,673 hektare.

Pada 1970-an, warga desa ini bekerja sebagai petani dengan hasil pertanian berupa padi dan palawija. Hal ini menunjukkan bahwa desa tersebut merupakan areal pertanian yang subur.

Baca juga: Kampung Pelangi Semarang Dicat Ulang

Mulai 1980-am, air laut mulai masuk ke areal pertanian sehingga warga membuat tambak. Namun kini air laut semakin naik yang menyebabkan dua dukuh di Desa Bedono, Demak, tenggelam.

Abrasi bukan hanya menenggelamkan rumah warga, tetapi juga menggeser mata pencaharian. Kini warga Desa Bedono tidak lagi bergantung pada perikanan tambak udang maupun ikan.

Di balik ancaman abrasi, Desa Bedono di kawasan Demak yang terancam tenggelam memiliki sejuta pesona. Desa ini memiliki hamparan hutan mangrove yang berfungsi menahan ganasnya gelombang air laut.

Desa Bedono juga memiliki potensi wisata religi dengan makan Syekh Muzakir. Lokasi makam ini bisa ditempuh melalui jalur darat dan laut. Jalur darat ditempuh dengan jembatan kayu dari Dusun Tambaksari.

Pesona keindahan Desa Bedono di Demak yang terancam tenggelam itu diabadikan dalam video dokumenter yang diunggah di channel Youtube Wisata Bedono pada 23 Agustus 2017.

Penurunan Tanah

Kondisi desa tersebut kini semakin memprihatinkan karena garis pantai di Demak yang terus mundur akibat abrasi. Selain abrasi, Desa Bedono di Demak terancam tenggelam karena penurunan permukaan tanah sekitar 10 cm per tahun.

Baca jugaRumah Diterjang Ombak, Puluhan Warga Sayung Demak Pilih Abstain di Pilkada 2020

Abrasi di sini terjadi karena hilangnya mangrove sebagai benteng alami permukiman warga yang digunduli untuk tambak dan reklamasi di Semarang.

Jika tidak segera ditangani dengan baik, wilayah Kabupaten Demak terancam tenggelam dalam 10-20 tahun ke depan. Sebab wilayah Demak hanya memiliki ketinggian 3 mdpl.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.