Terungkap! Ini Sebab Data Kematian Covid-19 Jateng & Pusat Beda
Kepala Dinas Kesehatan Jateng, Yulianton Prabowo, mengungkapkan penyebab perbedaan data kematian akibat Covid-19 antara Pemprov Jateng dengan Satgas Covid-19 nasional.

Semarangpos.com, SEMARANG — Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah atau Dinkes Jateng, Yulianto Prabowo, akhirnya buka suara terkait perbedaan data kematian Covid-19 milik Pemprov Jateng dengan pemerintah pusat.
Ia menyebut perbedaan itu lebih dikarenakan sumber data yang didapat masing-masing instansi.
“Kalau kami [Pemprov Jateng], data diperoleh dari corona realtime, dari faskes [fasilitas kesehatan]. Kalau pusat ada yang dari laboratorium juga. Jadi dikonfirmasi betul. Apa benar-benar meninggal karena Covid-19 atau lainnya,” ujar Yulianto saat menggelar jumpa pers secara virtual, Rabu (25/11/2020).
Yulianto berharap perbedaan data itu tidak perlu dipermasalahkan. Perbedaan, menurutnya hal yang wajar selama bisa dipertanggungjawabkan.
“Perbedaan data itu wajar dan sejauh ini masih dinamis. Selama masih bisa dipertanggungjawabkan enggak masalah,” ujarnya.
Data kematian Covid-19 di Jateng yang disampaikan Pemprov Jateng dengan Satgas Covid-19 nasional memang mengalami perbedaan yang mencolok. Selisihnya, bahkan mencapai 1.225 kasus.
Data yang disampaikan Pemprov Jateng melalui laman Internet corona.jatengprov.go.id, angka kematian akibat Covid-19 per Rabu (25/11/2020) mencapai 3.387 orang.
Sementara data yang berbeda dirilis Satgas Covid-19 pusat. Menurut Satgas Covid-19 kematian akibat Covid-19 di Jateng hingga kini mencapai 2.162 jiwa.
Baca Juga
- Gereja Siapkan Satgas Covid-19, Agar Ibadat Natal 2021 Nyaman
- Walah! Dua Daerah di Jateng Masih PPKM Level 3
- 1 Pelajar SD di Kota Jogja Terpapar Covid-19, Tertular Klaster Sedayu
- Disdikpora Catat PTM Tingkat SMP Di Kulonprogo Sudah 90 Persen
- Gubernur Jateng Ingatkan Pencegahan Gelombang Ketiga Covid-19
- Jateng Lakukan Vaksinasi Covid-19 Berbasis Desa, Ini Tujuannya
- Testing Tinggi, Positivity Rate Jateng Dekati Standar WHO
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.