23 Warga Getasrejo Grobogan Keracunan, Polisi Kirim Sisa Daun Singkong ke Labfor

Polsek Grobogan masih menyelidiki penyebab 23 warga RT 006/RW 002 Getasrejo, Grobogan, Jawa Tengah, keracunan nasi bancakan.

23 Warga Getasrejo Grobogan Keracunan, Polisi Kirim Sisa Daun Singkong ke Labfor Kapolsek Grobogan AKP Eko Bambang, Jumat (12/6/2020),  menjelaskan kasus keracunan bancakan syukuran kelahiran bayi di Getasrejo, Kecamatan/Kabupaten Grobogan. (Semarangpos.com-Arif Fajar Setiadi)

Semarangpos.com, PURWODADI – Polsek Grobogan masih menyelidiki penyebab 23 warga RT 006/RW 002 Getasrejo, Grobogan, Jawa Tengah, keracunan nasi bancakan. Sementara warga yang dirawat di rumah sakit dan puskesmas tinggal beberapa orang saja.

“Kami sudah meminta keterangan sejumlah saksi dan yang punya hajatan dan melakukan olah tempat kejadian perkara [TKP}. Kemudian sisa daun singkong yang digunakan untuk urap dan sampel muntah sudah dikirim ke laboratorium [forensic] di Semarang,” jelas Kapolsek Grobogan AKP Eko Bambang di Polsek Grobogan, Jumat (12/6/2020).

Dari hasil pemeriksaan saksi-saksi, lanjut Kapolsek Grobogan, sebagian mengarah kepada urapan dengan bahan daun singkong dan sayuran lain. Menurut mereka, rasa urapan di bancakan syukuran kelahiran bayi tersebut rasanya lain.

Kasus Covid-19 Melonjak, Sejumlah Ruas Jalan di Semarang Dibuka

“Jadi dugaan sementara mengarah kepada urap dengan bahan daun singkong. Namun untuk kepastiannya masih menunggu hasil laboratorium sekitar sepekan lagi. Keterangan dari yang punya hajat, daun singkong sudah matang dibeli di Pasar Rejosari, Grobogan. Bahan lainnya dibeli di Pasar Purwodadi,” ujar Kapolsek.

Terpisah Didik dan Ny. Safa, warga Getasrejo yang mengalami keracunan, mengatakan syukuran kelahiran bayi digelar salah seorang warga pada Selasa (9/6/2020) sore. Ada 40 warga di RT 006 Getasrejo yang diundang hajatan tersebut. Dari jumlah itu 23 warga Getasrejo keracunan makanan.

“Jadi warga menikmati bancakan dengan salah satu menunya urap, Selasa sore. Kemudian besoknya [Rabu, 10/6/2020] mulai ada warga yang merasa pusing, mual, muntah, bahkan ada yang diare,” jelas keduanya.

Tersayat Benang Layang-Layang Saat Bermotor, Pemuda di Solo Meninggal Dunia

Ada yang kemudian di bawa ke Puskesmas Grobogan dan RSUD Purwodadi. Jumlah warga yang mengalami mual, pusing, dan muntah, lanjutnya, semakin bertambah pada Kamis [11/6/2020) malam.

Rasa Mual

Mereka akhirnya dibawa dengan dua mobil ambulans dan satu mobil siaga milik Desa Getasrejo ke Rumah Sakit Islam (RSI) Purwodadi.

“Rasanya mual, pusing, keringat dingin keluar, bahkan sempat muntah. Alhamdulillah saat ini sudah membaik. Beberapa warga juga sudah membaik. Saat ini tingal empat orang yang dirawat di RSI, RSUD Purwodadi, dan Puskesmas Grobogan,” ujar Didik.

Masyarakat Ramai-Ramai Rapid Test Mandiri di Rumah Sakit Solo, Berapa Biayanya?

Sementara menurut Direktur RSI Purwodadi dr. Erlina dan Kasi Pelayanan dr. Krisna, hingga Jumat masih ada dua warga Getasrejo yang dirawat di rumah sakit tersebut. Karena kondisinya masih muntah dan diare.

“Satu pasien masih muntah-muntah, satu pasien lagi masih diare jadi butuh perawatan lebih lanjut. Kondisinya stabil namun masih butuh pemulihan karena dehidrasi,” jelas Krisna yang menangani saat pasien datang Kamis malam.

Menurut Krisna, jumlah warga yang diduga keracunan yang dibawa ke RSI Purwodadi Kamis malam ada 13 orang dewasa. Sebanyak 11 orang setelah dilakukan observasi selama dua jam, kondisinya membaik dan diperbolehkan pulang.

Jadi Tren, Bersepeda saat New Normal Perlu Perhatikan Protokol Kesehatan, Begini Caranya…

“Dari hasil pemeriksaan dan keterangan pasien mereka makan nasi bancakan syukuran kelahiran bayi. Namun salah satu menunya yaitu urap rasanya tidak seperti biasanya. Kalau melihat gejalanya mereka mengalami keracunan makanan,” imbuhnya.

 

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.