747 Orang Jalani Rapid Test di Temanggung, 112 Orang Reaktif
Sebanyak 747 orang di Temanggung mengikuti rapid test yang digelar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Temanggung.

Semarangpos.com, Temanggung — Sebanyak 747 orang di Temanggung mengikuti rapid test yang digelar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Temanggung. Dari jumlah itu 112 orang dinyatakan reaktif virus Corona atau Covid-19.
“Hari ini [Rabu] kami lakukan rapid test secara massal juga, kita lakukan untuk dua pasar tradisional yang bukanya hanya pasaran Pon, dari Selopampang dan Pasar Medono, kemudian dari toko-toko swalayan, kemudian dari toko-toko modern sebanyak 747,” kata Kepala Dinas Kesehatan Temanggung, Suparjo kepada wartawan, Rabu (27/5/2020).
“Yang dilakukan rapid test sebanyak 747 orang, yang reaktif 112 orang dan yang negatif ada 635,” sambung dia.
Penerbangan Balon Udara Boleh Sesuai Aturan, Ini Penjelasan Danlanud Adi Soemarmo
Suparjo menuturkan dari total 112 orang yang reaktif virus Corona itu diminta melakukan karantina mandiri. Pihaknya juga sudah menjadwalkan untuk tes swab.
“Ini terhadap 112 orang ini kami lakukan karantina mandiri. Kemudian nanti akan segera kami jadwalkan untuk diambil swab untuk pemeriksaan PCR,” jelasnya.
Suparjo menyebut rapid test ini masih akan dilakukan Kamis (28/5) ini. Hal itu dilakukan untuk memetakan sebaran kasus Corona di wilayah Temanggung.
Pembatasan Kegiatan Masyarakat di Semarang, 4.401 Kendaraan Dipaksa Balik Arah
“Pelaksanaan rapid test kita lakukan secara masif, bahkan agresif. Artinya bukan dari hasil tracing, tapi juga secara random kami lakukan pada kelompok-kelompok masyarakat yang berisiko. Karena banyak warga berjejalan atau berdesak-desakan seperti di pasar, di toko-toko modern yang laris. Pengunjungnya banyak, di situ kami lakukan rapid test,” ujar dia.
Pelatihan Petugas
Sementara itu, Kepala Bagian Humas Setda Temanggung, Sumarlinah, mengatakan pelaksanaan rapid test ditangani petugas puskesmas yang sudah mendapat pelatihan. Dalam pelaksanaannya petugas melakukan rapid test memakai alat pelindung diri (APD).
Sumarlinah menyebut pelaksanaan rapid test untuk pemudik dilakukan di puskesmas. Sementara untuk karyawan swalayan maupun pedagang di pasar dilakukan di mobil pelayanan keliling.
Gereja Katedral Semarang Perpanjang Ibadah Secara Daring
“Rapid test dilakukan dengan cara mengambil sampel darah untuk selanjutnya diproses lebih lanjut guna mengetahui reaktif atau tidak. Untuk yang reaktif nanti akan dilakukan penanganan medis sesuai prosedur kesehatan. Sedang yang tidak reaktif bisa beraktivitas seperti warga lainnya,” jelas Sumarlinah.
Hingga hari ini, total kasus Corona di Temanggung ada 55 kasus. Dari 55 kasus Corona itu rinciannya 30 orang masih dirawat di rumah sakit, 24 sembuh dan satu orang meninggal dunia.
Baca Juga
- Viral! Bupati Pati Tak Pakai Masker Saat Hadiri Hajatan, Ini Respons Gubernur Ganjar
- Pernah Terpapar Covid-19, Dinkes Kota Semarang: Hendi Jadi yang Pertama Divaksin
- Harga Rapid Test Antigen di Salatiga Rp1,7 Juta Curi Perhatian Ombudsman
- Pandemi Covid-19, Kasus Hukum Libatkan Anak di Jateng Naik
- Terapkan Prokes Ketat, Saloka Gelar Undian Mobil, Ini Daftar Pemenangnya…
- Innalillahi, Mantan Rektor Undip Muladi Meninggal Dunia Setelah Berjuang Melawan Covid-19
- Mutasi Virus Corona Jenis Baru, Gubernur Ganjar: Jangan Khawatir
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.