Ada Pasien Virus Corona Meninggal di Salatiga? Ini Kata Wali Kota…

Kabar meninggalnya seorang pasien positif virus corona atau covid-19 di Kota Salatiga, Senin (30/3/2020) malam, yang tersebar di media perpesanan Whatsapp.

Ada Pasien Virus Corona Meninggal di Salatiga? Ini Kata Wali Kota… Wali Kota Salatiga Yuliyanto. (Instagram-@yuliyanto_sala3)

Semarangpos.com, SALATIGA — Kabar yang tersebar di media perpesanan Whatsapp, Senin (30/3/2020) malam, menyebutkan ada seorang pasien positif virus corona atau covid-19 meninggal dunia di Salatiga.

Dalam pesan berantai itu, dikabarkan seorang pendeta Salatiga meninggal pada Senin pukul 16.10 WIB. Kabar burung itu disertai dengan unggahan foto seorang laki-laki yang merupakan pasien positif covid-19.

Menanggapi hal ini, Wali Kota Salatiga, Yuliyanto, mengatakan tidak ada warga Salatiga yang meninggal setelah menjadi pasien pengidap virus corona. Untuk itu, warga diminta tidak mempercayai berita yang belum jelas sumbernya. Warga juga diimbau berhati-hati menyebarkan informasi yang belum jelas sumbernya.

Bob Hasan Dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Gatot Soebroto Ungaran

“Percaya kepada informasi dari pemerintah atau media resmi, untuk warga meninggal karena corona sama sekali tidak ada,” ujar Yuliyanto ketika ditemui wartawan di Rumah Dinas Wali Kota Salatiga, Selasa (31/3/2020).

Walau begitu, Yuliyanto membenarkan kini satu warga Salatiga positif terpapar covid-19. Laki-laki yang diketahui positif corona itu berprofesi sebagai dosen. Dia baru saja melakukan perjalanan ke Amerika Serikat.

Permintaan Keluarga

Saat ini, pasien sudah dirujuk ke RSUP dr. Kariadi Semarang setelah sebelumnya dirawat di RSP dr. Ario Wirawan (RSPAW) Salatiga. Rujukan itu dilakukan atas permintaan keluarganya.

Yuliyanto mengatakan warga tersebut kembali dari Amerika Serikat pada 18 Maret lalu dalam keadaan sehat. Dia lalu melakukan isolasi mandiri di rumah sambil berkonsultas dengan dokter.

Residivis Curanmor Temanggung Beraksi Lagi demi Biaya Hidup

Beberapa hari kemudian, ia merasakan gejala yang mengarah pada covid-19 seperti demam dan sesak napas. Setelah dirawat di RSPAW, laki-laki itu ditetapkan sebagai pasien dalam pengawasan (PDP).

“Saat hasil laboratorium keluar, dia terindikasi positif corona,” imbuh Yuliyanto.

Di samping itu, Pemkot Salatiga melalui Dinas Kesehatan Kota (DKK) sudah melakukan tracking atau pelacakan dengan siapa saja pasien positif covid-19 itu pernah berinteraksi. Selanjutnya mereka diharapkan dapat mengisolasi diri di rumah selama 14 hari.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.