Ahli Epidemiologi Jateng Sebut PPKM Darurat Bisa Efektif, Ini Caranya…

Ahli epidemiologi Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Jawa Tengah (Jateng) sebut PPKM Darurat bisa efektif tekan laju Covid-19.

Ahli Epidemiologi Jateng Sebut PPKM Darurat Bisa Efektif, Ini Caranya… Ahli epidemiologi lapangan Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), dr. Yudhi Wibowo. (Semarangpos.com – Antara)

Semarangpos.com, PURWOKERTO – Ahli epidemiologi Universitas Soedirman (Unsoed) Purwokerto, dr. Yudhi Wibowo, menyebut Pemberlakuan Pembatasan Kebijakan Masyarakat (PPKM) Darurat bisa efektif menekan kasus Covid-19 di Jawa Tengah (Jateng).

Keberhasilan program tersebut bergantung pada sikap dan konsistensi pemerintah dalam menegakkan aturan kepada masyarakat.

“Kalau mau berhasil ya pemerintah harus benar-benar konsisten dalam menengakan aturan yang ada dalam PPKM Darurat itu. Kalau enggak konsisten ya sama saja seperti PPKM-PPKM sebelumnya,” ujar Yudhi saat dihubungi Semarangpos.com, Jumat (2/7/2021).

Baca juga: Seluruh Daerah di Jateng PPKM Darurat, Masyarakat Diminta Tidak Panik

Yudhi mengaku sudah membaca petunjuk pelaksanaan PPKM Darurat yang tertuang dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) No. 15/2021 tentang PPKM Darurat Jawa Bali.

Aturan itu menurutnya cukup relevan untuk membatasi mobilitas warga agar persebaran Covid-19 dapat terkendali.

“Aturannya sudah cukup bagus. Ada target vaksin per kabupaten/kota per hari yang harus dipenuhi. Selain itu, wilayah zona merah dan zona oranye diterapkan PPKM Darurat,” ujarnya.

Namun dari sisi penerapan, Dosen Fakultas Kedokteran Unsoed ini mengaku aparat pemerintah kerap mengendur. Ia mencontohkan saat pertama kali PPKM diterapkan pada Februari lalu, masyarakat maupun fasilitas-fasilitas umum disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.

“Tapi, lambat laun mulai kendur. Nah, di sini peran pemerintah yang dibutuhkan. Kalau memang benar-benar melanggar ya harus disiapkan sanksi ranah hukumnya. Penegakan hukum enggak boleh lemah, atau masyarakat jadi abai. Kalau masyarakat abai yan anti sama saja,” ujar Yudhi.

Pasar Tradisional

Yudhi menambahkan dari sekian banyak fasilitas publik yang dilakukan pembatasan, paling sulit kemungkinan adalah pasar tradisional. Dalam aturan PPKM Darurat, pasar diizinkan tetap beroperasi tapi jam operasional dibatasi hingga pukul 20.00 WIB dengan jumlah pengunjung dibatasi 50% dari kapasitas.

“Pasar yang paling sulit untuk dibatasi karena berhubungan dengan ekonomi masyarakat menengah ke bawah. Tapi apa pun itu, penegakan protokol harus tegas agar masyarakat tidak abai,” imbuhnya.

Baca juga: Viral Kades Grobogan Dangdutan, Begini Reaksi Gubernur Jateng

Selain penerapan disiplin prokes, Yudhi juga meminta pemerintah untuk lebih gencar dalam menerapkan vaksinasi dan testing PCR.

Dalam aturan PPKM Darurat, Jateng mendapat target testing PCR 74.052 orang per hari. Jika mampu memenuhi target tersebut selama penerapan PPKM Darurat, mulai 3-20 Juli, maka positivity rate akan mencapai kurang dari 10%.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.