Begini Awal Mula Munculnya Klaster Moewardi Solo…

Dinas Kesehatan Jawa Tengah mengungkapkan awal mula terjadinya penularan Covid-19 di kalangan nakes RSUD Moewardi Solo yang saat ini menjadi klaster.

Begini Awal Mula Munculnya Klaster Moewardi Solo… Ilustrasi dokter. (Freepik)

Semarangpos.com, SEMARANG — Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah atau Dinkes Jateng, Yulianto Prabowo, mengungkapkan awal mula munculnya kasus penularan Covid-19 di kalangan tenaga kesehatan (nakes) RSUD dr. Moewardi Solo, atau yang populer disebut klaster Moewardi Solo.

Yulianto menyebut awal mula penularan itu berasal dari ditemukannya seorang dokter yang sakit akibat terpapar virus corona atau Covid-19.

“Jadi awalnya ada dokter yang sakit. Dokter ini juga jadi korban. Lalu, dokter ini dites dan ternyata positif [Covid-19],” ujar Yulianto, Kamis (16/7/2020).

Solo Disebut Zona Hitam, Ganjar: Yang Hitam Itu Bajumu!!!

Dokter itu pun diduga menularkan virus corona kepada tenaga kesehatan yang lain. Terlebih dokter itu memiliki riwayat berinteraksi dengan banyak kolega baik di tempat kerja maupun tempat studinya. Selain itu, dokter tersebut juga melakukan pelayanan di rumah sakit lain, selain RSUD dr. Moewardi Solo.

“Akhirnya kami lakukan tracing dan tes, ditemukan ada beberapa [tenaga kesehatan] yang positif,” imbuh Yulianto.

Kendati demikian, Yulianto enggan menyebut secara pasti berapa jumlah nakes yang dinyatakan positif Covid-19 dari klaster Moewardi Solo. Ia hanya mengatakan saat ini masih terus melacak sampai sejauh mana persebaran virus corona di kalangan tenaga medis itu.

“Saat ini kita terus lakukan tes, terutama kepada karyawan yang berisiko dan yang usianya 45 tahun ke atas. Hasilnya sedang menunggu,” tegas Yulianto.

Dinkes Salatiga Sebut Covid-19 Bisa Menular Via Udara, Ayo Pakai Masker!

74 Nakes

Sementara itu berdasar informasi yang diperoleh Semarangpos.com, total hingga saat ini sudah ada 74 orang yang dinyatakan positif Covid-19 dari klaster Moewardi itu. Semula dinyatakan 25 nakes yang terpapar Covid-19, lalu hasil tracing kedua jumlah nakes positif bertambah 34 orang, dan terakhir 15 orang.

Jumlah ini pun berpotensi bertambah, menyusul proses tracing belum sepenuhnya selesai. Selain itu, ada kemungkinan penularan dari klaster Moewardi Solo juga tersebar di wilayah lain di Soloraya.

Sementara itu, Yulianto mengaku dengan adanya klaster penularan Covid-19 itu RSUD dr. Moewardi Solo pun semakin memperketat protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Selain membatasi jumlah pengunjung, RSUD dr. Moewardi juga membatasi jumlah mahasiswa atau peserta program pendidikan dokter spesialis (PPDS) yang menjalani praktik di rumah sakit tersebut.

“Selain itu, kita secara rutin juga melakukan penyemprotan disinfektan ruangan yang ada di RSUD dr. Moewardi Solo,” tutur Yulianto.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.