Belum Populer di Semarang, Harga Obat Corona Dexamethasone Dibanderol Rp2.000

Dexamethasone yang belakangan dikenal sebagai obat penangkal virus corona sudah banyak tersedia di apotek di Semarang, Jawa Tengah.

Belum Populer di Semarang, Harga Obat Corona Dexamethasone Dibanderol Rp2.000 Dexamethasone. (aladokter.com)

Semarangpos.com, SEMARANG — Pemberitaan terkait obat Dexamethasone yang mampu menangkal virus corona atau Covid-19 memang cukup masih belakangan ini. Meski demikian, obat Dexamethasone itu rupanya belum terlalu populer bagi masyarakat di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng).

Terbukti, sejumlah apotek di Kota Semarang belum banyak mendapat permintaan akan obat Dexamethasone ini. Pantauan Semarangpos.com di Apotek Kimia Farma, Jl. Pemuda Kota Semarang, Jumat (19/6/2020), belum terjadi banjir permintaan Dexamethasone.

Apotek di toko obat itu, Zainur Hamidah, mengaku apoteknya memang menjual obat yang dipercaya mampu menyebuhkan penderita virus corona itu. Meski demikian, hingga kini belum ada warga yang membeli obat yang harganya cukup murah, Rp2.000 per tablet itu.

“Sampai sekarang belum ada permintaan. Kalau pun ada, kami akan layani,” ujar Hamidah saat dijumpai Semarangpos.com, Jumat siang.

Kendati demikian, Hamidah mengaku untuk membeli obat Dexamethasone, pasien harus membawa resep dokter.

“Dexamethasone tergolong obat keras. Jadi, harus menggunakan resep dokter untuk membeli. Kalau harganya memang cukup terjangkau, sekitar Rp2.000 per obat,” ujar perempuan berhijab itu.

 

Seorang warga tengah mencari suplemen di Apotek Kimia Farma Jl. Pemuda, Kota Semarang, Jumat (19/6/2020). (Semarangpos.com – Imam Yuda S.)

Terpisah, Ketua Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Semarang, I Kadek Bagiana, mengatakan saat ini belum mendapatkan laporan kelangkaan obat Dexamethason. Dengan kata lain, stok Dexamethason di Semarang masih terbilang aman.

Obat peradangan

Lebih lanjut, Kadek menyebut jika Dexamethason sebenarnya bukan obat baru. Obat ini sudah ada sejak lama dan digunakan sebagai antiinflamasi atau peradangan.

“Penggunaannya bertujuan mengurangi inflamasi pada paru-paru, supaya bisa mengurangi lendir di paru-paru. Jadi, sebenarnya bukan obat corona, tapi bisa memberikan peluang kesembuhan,” tuturnya.

Walakin, Kadek memberikan peringatan jika mau mengonsumsi obat ini. Hal itu karena Dexamethasone tergolong obat keras yang berisiko tinggi.

“Penggunaannya harus diawasi betul, tidak boleh sembarangan. Pemakaian dalam jangka waktu lama bisa menyebabkan moonface dan kerusakan ginjal,” jelas Kadek.

Oleh karena tergolong obat berisiko tinggi, maka wajar jika apoteker selalu meminta resep dokter kepada pasien yang ingin mendapatkan. “Ini tergolong obat keras dan wajib apotek. Obat keras jadi harus ada pemantauan dari apotekernya dan wajib apotek, artinya setiap apotek harus menyediakan,” imbuhnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.