Duh, 70% Apotek di Semarang Kehabisan Masker

Sekitar 70% apotek yang terdapat di Kota Semarang sudah kehabisan masker, menyusul merebaknya virus corona atau Covid-19.

Duh, 70% Apotek di Semarang Kehabisan Masker Ilustrasi apotek. (Dok. Solopos.com)

Semarangpos.com, SEMARANG – Sekitar 70% apotek yang terdapat di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) telah kehabisan stok masker. Hal itu diungkapkan Ketua Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Semarang, I Kadek Bagiana, kepada Semarangpos.com, Selasa (3/3/2020).

Kadek mengatakan total ada sekitar 350 apotek yang tersebar di berbagai wilayah di Kota Semarang. Dari jumlah sebanyak itu, sekitar 70% sudah tidak lagi menjual masker.

“Hampir sebagian besar apotek di Semarang sudah tidak menjual masker. Mereka kehabisan stok. Mereka juga mengeluh susahnya mendapat pasokan masker dari supplier maupun distributor,” terang Kadek.

Kadek mengatakan permintaan masker saat ini memang terbilang tinggi. Bahkan, tingginya permintaan itu terjadi sejak beberapa pekan lalu, saat kabar merebaknya virus corona atau Covid-19 dimulai.

Akan tetapi, permintaan ini kian tinggi dalam beberapa hari terakhir. Terlebih, setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan Coronavirus sudah masuk ke Indonesia dan menyerang dua warga Depok, Jawa Barat (Jabar).

“Sejak adanya berita itu, permintaan masker semakin tinggi. Banyak masyarakat yang panik dan langsung memborong masker. Jangankan apotek, rumah sakit saja sekarang sudah susah mendapatkan masker,” terang Kadek.

Kadek menambahkan masker yang diburu pelanggan tidak hanya masker kesehatan, seperti N-95 maupun N-29. Masker yang sekali pakai, yang biasa dijual di toko ritel modern saat ini juga susah didapatkan.

“Semuanya, enggak cuma yang jenis N-29 atau N-95, hampir semua jenis masker sekarang stoknya langka,” imbuh Kadek.

Kadek menilai sebenarnya masyarakat enggak perlu panic buying terhadap masker. Kepanikan justru akan dimanfaatkan oknum yang tak bertanggung jawab untuk menaikan harga masker. Apalagi, menurut Kementerian Kesehatan, masker tidak efektif untuk mencegah penyebaran Covid-19.

“Masker kan sebenarnya dibutuhkan untuk penderita virus corona, orang yang sehat enggak perlu. Penularan virus corona itu justru lewat cairan seperti dari bersin atau batuk yang bersentuhan. Makanya, perlu rajin mencuci tangan,” tutur Kadek.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.