Kasus Covid-19 Masih Tinggi, Semarang Sudah Buka Objek Wisata

Pemkot Semarang memutuskan untuk membuka tempat wisata pada masa pandemi Covid-19, meski pun lonjakan kasus masih tinggi dan berstatus zona merah.

Kasus Covid-19 Masih Tinggi, Semarang Sudah Buka Objek Wisata Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi. (Antara-Humas Pemkot Semarang)

Semarangpos.com, SEMARANG – Pemerintah Kota Semarang memutuskan untuk membuka kembali sejumlah destinasi wisata, kendati tren persebaran virus corona atau Covid-19 di Ibu Kota Jawa Tengah (Jateng) itu terus melonjak.

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, menyatakan akan memperpanjang pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) hingga 14 hari kedepan. Meski demikian, PKM jilid keempat yang diterapkan 22 Juni – 8 Juli 2020 ini tak seketat seri sebelumnya.

Ada beberapa aturan yang dilonggarkan seperti jam operasional pedagang kaki lima, restoran, dan kafe. Jika sebelumnya tempat-tempat tersebut diizinkan beroperasi hingga pukul 20.00 WIB, maka pada PKM jilid keempat mereka diizinkan buka hingga pukul 22.00 WIB.

Tren Covid-19 Masih Tinggi, Semarang Perpanjang PKM

Selain itu, pelonggaran juga diterapkan di sejumlah tempat wisata. Jika sebelumnya tempat wisata di Semarang dilarang beroperasi pada masa pandemi Covid-19, kini akan diperbolehkan. Tempat wisata akan diizinkan beroperasi mulai Senin (22/6/2020) nanti.

“Ada beberapa poin PKM yang kita longgarkan. Tempat wisata kita izinkan buka tapi dengan rekomendasi dari Dinas Pariwisata. Begitu juga dengan tempat hiburan, ada pembatasannya,” ujar wali kota yang karib disapa Hendi, Sabtu (20/6/2020).

Kendati dizinkan beroperasi, tempat wisata harus mematuhi protokol kesehatan seperti mewajibkan pengunjung memakai masker, menyediakan tempat cuci tangan hingga penerapan jarak atau melarang pengunjung berkerumun.

“Selain itu, untuk jumlah pengunjung juga dibatasi. Maksimal 50% dari total kapasitas. Nanti ada tim patroli dari unsur TNI-Polri yang berjaga. Mereka akan bertugas mengawasi dan mengingatkan pengunjung untuk tidak bergerombol,” terang Hendi.

Berdampingan dengan Covid-19

Hendi mengatakan dibukanya tempat wisata itu karena ada pertimbangan banyaknya pihak yang menggantungkan kehidupan dari industri pariwisata. Hal itu pulalah yang membuatnya berani memutuskan untuk membuka objek wisata. Meski pun lonjakan kasus positif Covid-19 di Kota Semarang masih terbilang tinggi.

Sehari Kasus Positif Covid-19 di Semarang Naik 81, Tertinggi Selama Pandemi

“Covid-19 itu vaksinnya belum ditemukan. Prediksinya tahun depan. Jadi kita harus hidup berdampingan dengan Covid-19. Selama SOP [protokol kesehatan] diterapkan, Insyaallah tidak akan terkena. Toh, belum ada vaksin tapi jumlah kesembuhan mencapai 435 orang. Makanya, kekuatan imun menjadi yang terpenting,” tegas Hendi.

Hingga kini, total kasus Covid-19 di Kota Semarang telah mendekati angka 1.000. Dikutip laman siagacorona.semarangkota.go.id, kasus positif Covid-19 Kota Semarang hingga Sabtu pukul 17.00 WIB, telah mencapai 955. Perinciannya, 412 pasien masih menjalani perawatan, 435 orang sembuh, dan 108 meninggal dunia.

Sementara itu dikutip dari situs web covid.bappenas.go.id, daya penularan Covid-19 atau reproduksi efektif (RO) di Kota Semarang masih berada di angka 1,182. Dengan kata lain, Kota Semarang masih dikategorikan sebagai zona merah, dan belum layak menerapkan tatanan kehidupan baru berdampingan dengan Covid-19 atau new normal.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.