Cek Fakta: RS Moewardi Rawat 71 Pasien Covid-19 dari Hajatan Boyolali Hoaks

Hoaks atau informasi bohong tak henti menambah teror bagi masyarakat termnasuk 71 warga Ampel, Boyolali positif Covid-19.

Cek Fakta: RS Moewardi Rawat 71 Pasien Covid-19 dari Hajatan Boyolali Hoaks Foto yang beredar di Whatsapp soal 71 pasien positif Boyolali yang dibawa ke RSUD Moewardi [hoax]. (Semarangpos.com-Istimewa)

Semarangpos.com, SOLO — Hoaks atau informasi bohong tak henti menambah teror bagi masyarakat. Selasa (21/7/2020), beredar informasi adanya 71 warga Ampel, Boyolali, yang dinyatakan positif Covid-19 dijemput untuk dibawa ke RSUD Moewardi Solo dan ternyata hoaks.

Dikabarkan, seluruh warga tersebut terinfeksi virus corona jenis baru pemicu Covid-19 dari klaster hajatan di Boyolali. Informasi yang beredar via Whatsapp tersebut berasal dari sebuah gambar dengan narasi penjemputan warga.

“Penjemputan warga ampel boyolali=71 orang posif corona.. Ke rumah sakit Muwardi solo. Boyolali sudah tidak tertampung lagi. Klaster orang habis hajatan semua biaya di bebankan yang punya hajat…. Ya alloh menopo ingkang bade damel bayar ya alloh [Ya Allah apa yang mau dipakai untuk membayar]…,” demikian tertulis sebagai caption gambar yang beredar viral tersebut.

Honda Africa Twin Varian Tertinggi Terjual di Semarang

Gambar juga memuat foto yang memperlihatkan mobil polisi bersama ambulans sedang disambut warga. Salah seorang warga tampak mengacungkan jempol ke mobil tersebut.

Cek Fakta

Dikonfirmasi tim Cek Fakta Solopos.com–induk media Semarangpos.com, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Boyolali, Masruri, menyatakan informasi yang beredar itu tidak benar.

Namun, Masruri menyatakan memang ada puluhan warga Ampel, Boyolali yang dijemput untuk menjalani tes swab. Dia juga menegaskan dari puluhan warga tersebut bukan seluruhnya berasal dari klaster hajatan, namun juga berasal dari klaster pedagan pasar.

Baru Klinting Lingkari Gunung demi Diakui Anak Pertapa

Seluruh warga tersebut telah menjalani tes swab Covid-19, sedangkan saat berita ini disusun, hasil tes swab tersebut belum diumumkan. “Tidak semuanya positif, itu masih dites swab,” kata Masruri.

Klaster lamaran memang menjadi salah satu penyumbang pasien positif Covid-19 cukup banyak di Boyolali. Sebelumnya, tercatat ada 15 kasus dari klaster tersebut.

Munculnya klaster positif Covid-19 ini bermula dari acara lamaran yang digelar warga Gondangslamet, Ampel, Boyolali. Acara itu dihadiri seorang warga berinisial TN yang kemudian terkonfirmasi positif Covid-19 dan tercatat sebagai kasus nomor 071.

Om Hao Ceritakan Tragedi Jembatan Kranggan Temanggung

TN memiliki sekitar 30 kontak erat di acara lamaran itu. Dari jumlah itu, 18 orang diambil sampel swab. Hasilnya, 15 positif dan tiga negatif. Sebanyak 15 orang kontak erat TN dinyatakan positif Covid-19 pada Kamis (16/7/2020).

Masruri juga membantah soal seluruh biaya ditanggung yang memiliki hajatan.

Bantahan juga disampaikan Camat Ampel Dwi Sundarto yang menyatakan warga di Desa Sampetan, Kecamatan Gladagsari, Kabupaten Boyolali dijemput tim kesehatan buntut seorang warga atau pedagang RN (kasus 072) positif Covid-19, Rabu (15/7/2020).

Ternyata Begini Cara Paku Buwana III Ciptakan Batik Udan Liris..

Dikutip dari Tribunsolo.com, Senin (20/7/2020), Dwi Sundarto membantah ada 71 orang dibawa ke RSUD Moewardi Solo. Yang ada lanjut dia, sebanyak 33 orang yang menjalani swab test dari Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK), hasilnya ada 20 positif.

“Jadi swab test 33 orang, positif 20 orang,” ungkapnya. “Kemudian ini ada swab test lagi 42 orang hasilnya masih proses atau belum diketahui,” jelas dia menekankan.

Kesimpulan

Klaim 71 warga Ampel, Boyolali, yang dinyatakan positif Covid-19 dijemput untuk dibawa ke RS Moewardi Solo adalah hoaks. DKK Boyolali dalam beberapa hari terakhir menjemput puluhan orang untuk dites swab. Termasuk 33 orang dengan 20 di antaranya positif dan 42 orang lagi dengan hasil tes swab yang belum diumumkan.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.