Cerita Sang Kancil yang Cepat Kalah pada Si Siput nan Lambat
Cerita fabel si kancil dan siput sangat populer di kalangan anak Indonesia di mana menceritakan kisah kesombongan yang kalah dengan kecerdikan.

Semarangpos.com, KARANGANYAR — Masyarakat Indonesia pasti sudah familier dengan fabel bertokoh utama si Kancil, terutama cerita terkait tipu daya hewan itu. Namun, ternyata si Kancil juga dikenal sebagai sosok yang besar kepala. Kemudian, dia pun mendapatkan karma.
Cerita kancil ini disarikan Semarangpos.com, Kamis (6/8/2020), dari video unggahan channel Youtube Kejarcita pada 3 Agustus 2020. Menurut animasi tersebut, si Kancil dan si Siput berpapasan di pinggir sungai.
Sang Kancil mengamati hewan bercangkang tadi. Dia membandingkan diri dengan temannya. Lalu, timbul rasa sombong di dalam hatinya. “Jalanmu lambat sekali. Coba lihat! Aku bisa berlari ke ujung jalan di sana dan kembali lagi sebelum kamu selesai satu langkah,” ejeknya.
Untold Story Bahas Sosok Gaib Raksasa di UNS Solo
Si Siput terus berjalan dengan santai. Dia tak menggubris cibiran dari makhluk besar kepala itu.
Kancil pun sebal karena merasa diabaikan. Tanpa berpikir panjang, dia menantang Siput. “Kamu pasti tidak akan bisa mengalahkanku pada adu lari,” hinanya.
Berbeda dari reaksi awalnya, kali ini Siput menanggapi Kancil. Dia menerima tantangan tadi, namun disertai dengan sebuah syarat. Jika ia menang, maka si hewan sombong harus mengakui kekalahannya dan meminta maaf.
Kancil tak menyangka bahwa lawannya adalah sosok yang pemberani.
Setelah itu, sang Siput mengadakan rapat dengan beberapa siput lainnya. Mereka memutuskan untuk menempatkan satu siput tiap jarak tertentu di sepanjang sungai. Beberapa siput tersebut menunggu hingga hari pertandingan. Selain itu, siput lainnya bertugas untuk menyebarkan berita ke seluruh hutan.
Adu lari
Pada keesokan harinya, lomba pun dilaksanakan. Berbagai satwa datang menonton. “Hewan-hewan hutan akan menjadi saksi tentang adu lari ini,” kata si Siput.
2 Empu Eyel Jadi Kisah Asal-Usul Gunung Merapi
Sang Kancil berlari begitu cepat. Ketika mulai merasa lelah, dia berniat untuk beristirahat terlebih dahulu. Iseng-iseng, ia memanggil nama lawannya.
Si Siput bisa merespons. Bukankah dia seharusnya sudah tertinggal jauh? Ternyata yang tadi menjawab adalah teman yang menempati pos tersebut. Begitulah yang terjadi secara berulang kali.
Kancil merasa panik. Alih-alih beristirahat, dia malah berlari terbirit-birit hingga kelelahan. Ia pun kalah, lalu meminta maaf kepada sang Siput.
Berdasarkan dongeng tadi, pesan moral yang dapat diambil ialah sebaiknya orang-orang tidak angkuh dan meremehkan orang lain.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya
Baca Juga
- Semangka Raksasa Sadarkan Bombai dan Bawang Merah dari Sifat Tamak
- Jaka Tarub Bikin Marah, Nawangwulan Terpaksa Tinggalkan Anak
- Saudagar Tiongkok Uji Kejujuran Ratu Sima dan Rakyat Kalingga
- Diusir Berulang Kali, Akhirnya Siput Punya Cangkang sebagai Rumah
- Tidur di Tengah Pertandingan, Si Kelinci Nan Sombong Akhirnya Kalah
- Sudikah Roro Jonggrang Nikah dengan Pembunuh Ayahnya?
- Ini Sebab Bandung Bondowoso Habisi Nyawa Ayah Roro Jonggrang
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.