Cilacap Ekspor 25 Ton Gula Semut ke Brasil

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melepas ekspor 25 ton gula semut Cilacap dengan tujuan Brasil saat melakukan kunjungan kerja, Jumat (12/6/2020) sore

Cilacap Ekspor 25 Ton Gula Semut ke Brasil Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (kiri) seusai melepas ekspor 25 ton gula semut asal Cilacap dengan tujuan Brasil di Cilacap, Jawa Tengah, Jumat (12/6/2020) sore. (Antara-Sumarwoto)

Semarangpos.com, CILACAP —  Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo berkesempatan melepas ekspor 25 ton gula semut Cilacap dengan tujuan Brasil saat melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Jumat (12/6/2020) sore

Syahrul Yasin Limpo mengatakan Kabupaten Cilacap  bukan hanya memproduksi komoditas pangan dasar. Cilacap, menurutnya juga mampu melakukan ekspor ke mancanegara melalui produk gula semut.

“Saya ingin sampaikan kalau bupatinya seperti Pak Bupati Cilacap [Tatto Suwarto Pamuji] dengan pemerintahan yang sangat kondusif bersama DPRD dan yang lain, maka akselerasi yang bisa dilakukan untuk kepentingan masyarakat, kehidupan rakyat yang lebih baik, masih bisa dicapai,” katanya.

Jaka Tingkir Pernah Membunuh Prajurit Kesultanan Demak?  

Mentan mengaku kagum di saat pandemi COVID-19 seperti sekarang, masih ada ekspor yang sangat kuat dan bisa dilakukan. “Ini luar biasa,” katanya.

Sementara Kepala Badan Karantina Pertanian Kementan Ali Jamil mengatakan ekspor produk pertanian dari Kabupaten Cilacap yang disertifikasl oleh Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap meningkat dari tahun ke tahun.

Tujuan Ekspor

“Komoditas yang diekspor berupa gula kelapa, daun ketapang, kayu albasia, sarang burung walet, dan lain-lain. Komoditas ini sebagian besar diekspor ke negara-negara Asia, Eropa, dan Amerika,” katanya.

Sate Sapi Pak Kempleng, Kuliner ing Ungaran sing Nyus Tenan

Terkait dengan pelepasan ekspor 25 ton gula semut organik ke Brasil, dia mengatakan nilai ekspor yang dilakukan oleh eksportir PT Coco Sugar Indonesia itu mencapai Rp770.000.000. Lebih lanjut, Ali mengatakan potensi ekspor komoditas pertanian di wilayah Kabupaten Cilacap dan sekitarnya masih perlu digali kembali.

Penggalian itu, menurutnya perlu untuk membuka peluang ekspor produk pertanian lebih beragam. Menurut dia, peningkatan ekspor khususnya di wilayah Cilacap dan sekitarnya menjadi komitmen Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap.

Sesuai komitmen, peningkatan bisa dicapai melalui kemudahan dalam pelayanan sertifikasi Phytosanitary Certificate yang umumnya dipersyaratkan negara pengimpor untuk komoditas pertanian. “Gula kelapa telah rutin diekspor sejak 2015 hingga kini. Gula kelapa yang diekspor dalam bentuk gula semut,” katanya menjelaskan.

Sedapnya Gulai Kambing Bustaman Nan Legendaris di Semarang

Ia mengatakan berdasarkan data Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap, ekspor gula kelapa pada tahun 2015 sebanyak 87 ton. Untuk tahun 2016 sebanyak 237 ton. Tahun 2017 sebanyak 649 ton. Sedangkan, tahun 2018 sebanyak 580 ton. Selanjutnya tahun 2019 sebanyak 744 ton. Pada tahun 2020, sejak 1 Januari hingga 13 Juni, sebanyak 471 ton.

Menurut dia, hal itu menunjukkan ekspor gula kelapa atau gula semut mengalami peningkatan volume. Dari tahun 2015 sampai dengan 2017 sebanyak 646%.

Sedangkan, tahun 2018, mengalami penurunan dibandingkan tahun 2017 sebanyak minus 10%. Akan tetapi pada tahun 2019, kata dia, mengalami peningkatan kembali sebanyak 28%.

Babat Gangsa Pak Karmin Mberok Semarang Pancen Nyus Tenan

Ia mengatakan volume ekspor tahun 2020 selama bulan Januari sampai dengan 13 Juni 2020 telah mencapai 471 ton. “Volume ekspor gula kelapa masih dapat bertambah lagi hingga akhir tahun 2020 karena kebutuhan gula kelapa luar negeri terus bertambah,” katanya.

Peningkatan Frekuensi Ekspor

Lebih lanjut, Ali mengatakan berdasarkan data ekspor gula kelapa/gula semut Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap periode bulan Januari-Juni 2020 menunjukan peningkatan frekuensi. Nilainya sebanyak 20%, peningkatan volume sebanyak 71%, peningkatan nilai sebesar 82%.

Dalam hal ini, frekuensi ekspor gula kelapa/gula semut pada periode Januari-13 Juni 2020 sebanyak 36 kali. Sedangkan, pada periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak 30 kali.

Gadis Indigo Dapat Penglihatan Masa Lalu di Situs Warungboto Jogja

Sementara itu, dari sisi volume, pada periode Januari-13 Juni 2020, sebanyak 470.615 kg. Sedangkan pada periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak 275.316 kg.

Total nilai ekspor gula kelapa/gula semut pada periode Januari-13 Juni 2020 mencapai Rp16.231.094.484. Sedangkan, pada periode yang sama tahun sebelumnya Rp8.958.174.789.

“Hal ini menunjukkan gula merah (gula kelapa) Indonesia semakin diminati di pasar luar negeri. Amerika, Belanda dan Inggris merupakan negara-negara tujuan ekspor dengan frekuensi tertinggi untuk komoditas gula kelapa. Saya optimistis bahwa ekspor komoditas pertanian dari Kabupaten Cilacap akan terus meningkat,” katanya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.