Coba Uniknya Dawet Sambal di Kulonprogo

Minuman dawet sambal di Kulonprogo, DIY tampil tidak biasa karena terbuat dari tepung beras itu bukan disajikan dengan gula merah dan santan.

Coba Uniknya Dawet Sambal di Kulonprogo Tangkapan layar unggahan Youtube Dyodoran yang mencoba keunikan dawet sambal di Kulon Progo, DIY, Senin (3/8/2020). (Youtube-Dyodoran)

Semarangpos.com, WATES — Dawet merupakan minuman khas Jawa yang terbuat dari tepung beras. Dawet umumnya disajikan dengan gula merah dan santan sehingga rasa minuman ini manis dan gurih, kecuali dawet sambal di Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Berbeda dengan dawet pada umumnya yang memiliki rasa manis, dawet sambal di Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta justru rasa pedas dan gurih yang diandalkan. Unik bukan?

Karena keunikan rasa dawet tersebut, food vloger Dyo asal Jogja mengunjungi tempat pembuatan dawet sambal di Jl. Sukomoyo, Jatimulyo, Grimulyo, Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pengalamannya itu ia laporkan melalui channel Youtube Dyodoran.

Begini Asal Usul Kawah Sikidang di Dataran Tinggi Dieng…

Setibanya ia di kedai dawet Ny. Ponirah, Dyo langsung bertemu dengan Ponirah yang merupakan pembuat dawet unik Kulonprogo itu. Ponirah yang mengelola kedai itu sudah 55 tahun membuat dawet sambal.

“Dulu yang membuat kakak ipar, kemudian saya mengikutinya dan sekarang saya sudah membuat dawet ini selama 55 tahun,” terangnya kepada Dyo.

Pati Ganyong

Tanaman ganyong yang tumbuh di halaman rumah diolah menjadi tepung dan dibuat sebagai bahan dasar pembuatan dawet. “Dari pati ganyong yang pohonnya ada di depan rumah,” jelas Ponirah dalam channel Youtube Dyodoran Unik Bin Ajaib!! Makan Dawet Pakai Sambal. Senin (3/8/2020).

Sambal yang digunakan untuk memperkaya rasa dawet khas Ponirah itu terbuat dari parutan kelapa. Parutan daging buah palma itu disangrai dan ditumbuk dengan cabai merah.

Mengenal Batik Kumudawati, Khas Istana Mangkunegaran

Ponirah lalu menjelaskan isian yang digunakan sebagai campuran dawet sambalnya. “Sambal kelapa, bawang merah goreng, potongan tahu, tauge, seledri dan disiram menggunakan juruh (gula jawa),” terangnya.

Setelah bertanya-tanya dan melihat proses penyajiannya, Dyo pun langsung mencoba dawet unik yang dibuat oleh Ponirah tersebut. “Hmmm, tekstur dawetnya kenyal dan masih ada kres-kres dari pati ganyongnya,” jelas Dyo.

Rasa yang khas menjadi daya tarik tersendiri dari dawet sambal. “Rasanya lebih ke pedas dan manis dan sedikit rasa gurih yang di dapat dari bawang merah goreng. Menurutku rasanya benar-benar unik, ” tuntas Dyo.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.