Dalam Sebulan, DBD Tumbangkan 57 Warga Batang

Jumlah penderita demam berdarah dengue atau DBD di Batang sudah mencapai puluhan orang, namun hingga kini belum ada laporan korban meninggal dunia.

Dalam Sebulan, DBD Tumbangkan 57 Warga Batang Petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Batan melakukan fogging atau pengasapan untuk menangkal nyamuk Aedes aegypti penyebar penyakit demam berdarah dengue (DBD). (Antara-Kutnadi)

Semarangpos.com, BATANG — Demam berdarah dengue atau DBD melanda Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Dinas kesehatan setempat menyatakan selama Februari 2020 ini saja tercatat 57 orang positif terkena penyakit ini.

“Sebenarnya laporan dari rumah sakit atau puskesmas cukup banyak. Akan tetapi, setelah kami cek melalui aplikasi DBD hanya ada 57 orang yang positif terserang penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti,” kata Kepala Dinkes Batang Muchlasin, Rabu (19/2/2020).

Menurut dia, meski jumlah penderita DBD sudah mencapai puluhan orang, namun hingga kini belum ada laporan korban meninggal dunia akibat penyakit itu. “Alhamdulillah, sebanyak 57 orang yang menderita DBD dapat tertangani dengan baik dan kembali sembuh,” katanya.

Ada Enam Janda Baru di Jepara Setiap Harinya

Muchlasin yang didampingi Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Farikhun Asror, menyebutkan beberapa wilayah kecamatan rawan endemik DBD. Kecamatan-kecamatan itu antara lain Batang, Tulis, Kandeman, Subah, Banyuputih, Gringsing, Tersono, Limpung, dan Bandar.

“Akan tetapi, jumlah kasus DBD tertinggi ada di Batang kemudian disusul Kandeman, Tulis, Subah, dan Gringsing,” katanya.

Pengasapan Wilayah Endemis

Ia mengatakan untuk mencegah penyebaran DBD, Dinkes Batang akan melakukan fogging atau pengasapan di wilayah endemis. Di sisi lain, masyarakat diharapkan tertib melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

PSN tak rumit. Warga cukup membersihkan tempat penampungan air yang bisa menjadi sarang nyamuk, menutup penampungan air, dan mengubur tempat yang bisa dijadikan sarang nyamuk.

Penonaktifan Dosen Unnes Benarkan Terkait Plagiarisme Rektor?

“Sebenarnya, kegiatan pengasapan [fogging] bukanlah cara yang tepat untuk memberantas nyamuk, yang paling efektif adalah tertib melakukan PSN,” katanya.

Menurut dia, sebagian orang hanya mengandalkan kegiatan pengasapan yang dilakukan pemerintah atau puskesmas lokal. Padahal, kata dia mengingatkan, cara itu hanya bisa membasmi nyamuk dewasa, namun tidak ampuh untuk membasmi telur-telur dan jentik-jentik nyamuk yang berada di genangan air.

“Oleh karena, untuk mencegah DBD adalah dengan cara melakukan PSN dan pengasapan agar hasilnya lebih optimal,” katanya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.