Di Tengah Covid-19, Umat Buddha Temanggung Peringati Detik-Detik Waisak
Umat Buddha Temanggung, Jawa Tengah menyambut detik-detik Waisak 2564 BE atau 2020 M di Wihara Avalokitesvara, Kamis (7/5/2020).
Semarangpos.com, TEMANGGUNG — Umat Buddha di Dusun Kemiri, Desa Getas, Kaloran, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah menyambut detik-detik Waisak 2564 BE atau 2020 M, Kamis (7/5/2020). Mereka melaksanakan puja bakti di Wihara Avalokitesvara dengan jumlah umat terbatas.
Sesepuh Wihara Avalokitesvara Suparmin di Temanggung, Kamis, mengatakan pelaksanaan detik-detik Waisak tahun ini tidak seperti biasa. Pasalnya kini tengah pandemi virus corona jenis baru pemicu Covid-19.
“Biasanya kami mengikuti detik-detik Waisak di Candi Borobudur, namun tahun ini dilakukan di wihara dengan jumlah umat terbatas, hanya sekitar 10 persen dari jumlah umat di wihara ini yang mengikuti puja bakti,” katanya.
Umbul Sidomukti Bisa Jadi Tempat Bertualang Tak Terlupakan
Ia menuturkan bahwa puja bakti ini dilaksanakan sederhana dengan jumlah umat terbatas sekitar 50 orang. Pelaksanaan puja bakti dengan mengikuti protokol kesehatan yang ada, antara lain jaga jarak 1 m antarumat dan juga mengenakan masker dan mencuci tangan.
Doakan Covid-19 Sirna
Suparmin menyampaikan dalam puja bakti, umat Buddha juga mohon kepada Tuhan YME agar wabah Covid-19 segera sirna dari dunia. Dengan demikian, suatu saat nanti semua masyarakat, semua makhluk hidup dengan bahagia.
Panggung Kahanan Jadi Sarana Seniman Semarang Berkreasi
Waisak tahun ini dengan tema “Manfaat momentum Waisak untuk memajukan kesadaran Buddha Dharma dan pencerahan serta mengembangkan kebijaksanaan”.
Menurut dia antusiasme umat sebetulnya berkeinginan untuk bersama-sama mengikuti puja bakti namun karena pandemi Covid-19 sehingga umat juga menyadari. Karena harus jaga jarak meskipun dengan jumlah umat terbatas terpaksa juga menggunakan gedung PAUD dan dapur yang ada di samping wihara untuk puja bakti.
Detik-detik Waisak yang berlangsung pukul 17.44 WIB ditandai dengan pemukulan lonceng. Sebelumnya umat melakukan puja bakti, dilanjutkan dengan pradaksina atau berjalan berkeliling searah jarum jam dan memandikan arca Sang Buddha.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya
Baca Juga
- 3 Siswa di Madiun Tidak Diperkenankan Ikut PTM
- PDGI Catat Ada 40 Dokter Gigi di Semarang Terpapar Covid-19 Selama Pandemi
- Innalillahi! 99 Anak Salatiga Kehilangan Orang Tua Gegara Covid-19
- Bukan Hanya Covid-19, TBC Juga Ancam Kesehatan Warga Semarang
- Hasil Tes Positif Covid-19, Banyak Calon Penumpang Tetap Nekat ke Bandara Ahmad Yani
- Terapkan PPKM Level 3, Kendal Izinkan Pembelajaran Tatap Muka
- Satgas Covid-19 Nasional Datangi Salatiga, Ada Apa?
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.