Diduga Kelelahan, Petani Lanjut Usia Meninggal di Persawahan Purbalingga

Warsem,  72, seorang petani Desa Wirasaba, Kecamatan Bukateja, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, Sabtu (29/8/2020), meninggal di persawahan.

Diduga Kelelahan, Petani Lanjut Usia Meninggal di Persawahan Purbalingga Proses evakuasi mayat petani yang meninggal di persawahan Purbalingga, Jateng, Sabtu (29/8/2020) (Tribratanews.jateng.polri.go.id)

Semarangpos.com, PURBALINGGA — Warsem,  72, seorang petani Desa Wirasaba, Kecamatan Bukateja,Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, Sabtu (29/8/2020), meninggal di persawahan setempat. Petani perempuan tersebut diduga meninggal akibat kelelahan.

Hidup dan mati memang berada di tangan Tuhan. Seseorang tidak pernah tahu kapan dan di mana dirinya akan meninggal dunia, termasuk petani sepuh di Purbalingga itu.

Seperti yang terjadi kepada Warsem, seorang petani asal Desa Wirasaba, Kecamatan Bukateja, Kabupaten Purbalingga, Jateng. Petani berusia 72 tahun itu meninggal dunia saat tengah bekerja di sawah.

Batik Kembang Kantil Lambang Cinta yang Abadi

Menurut keterangan sejumlah saksi, saat bekerja korban mengeluh lemas dan pusing. Korban kemudian meminta pertolongan kepada rekannya sesama petani yang saat itu juga sedang bekerja di sawah.

Oleh para petani lain, korban sempat mendapat pertolongan dari saksi bernama Tentrem, 47, dan Dakem, 57. Korban dibantu para rekannya menepi ke pinggir sawah untuk beristirahat.

Saat menepi, korban tiba-tiba tidak sadarkan diri. Betapa mengejutkan, saat dilakukan pengecekan ternyata korban diketahui telah meninggal dunia.

Hutan Jateng Bukan Hanya Simpan Harimau Jawa

“Namun, saat itu korban tiba-tiba tidak sadarkan diri. Ketika dilakukan pengecekan korban diketahui sudah meninggal dunia,” ungkap Kapolsek Bukateja, AKP Agus Triyono dalam unggahan situs Tribratanews.jateng.polri.go.id, Sabtu (29/8/2020).

Olah-TKP

Mendapati korban yang telah meninggal, para saksi akhirnya meminta bantuan warga sekitar. Kemudian kejadian tersebut dilaporkan ke perangkat desa setempat dan diteruskan ke Polsek Bukateja.

Tak lama berselang, anggota Polsek Bukateja bersamaan dan petugas Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Polres Purbalingga datang untuk melakukan olah-tempat kejadian perkara (TKP). Selain itu, polisi juga meminta keterangan para saksi.

Mengenal Lebih Dalam Sejarah Batik Banyumasan

Polsek Bukateja kemudian bekerja sama dengan petugas medis dari Puskesmas Bukateja untuk melakukan pemeriksaan jenazah korban.

Menurut keterangan yang dikeluarkan oleh petugas medis Puskesmas Bukateja, korban diduga meninggal dunia akibat kelelahan. Hal ini mengingat usia korban yang sudah lanjut sehingga diperkirakan daya tahan tubuhnya sudah mulai menurun.

Setelah selesai dilakukan serangkaian olah-TKP dan pemeriksaan, jenazah kemudian diserahkan kepada pihak keluarga untuk selanjutnya dimakamkan.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.