Duh, Penganiayaan yang Sebabkan Kematian Taruna PIP Semarang Disebut Sudah Jadi Tradisi

Tradisi yang dilakukan mahasiswa atau taruna senior di Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang berujung kematian terhadap juniornya.

Duh, Penganiayaan yang Sebabkan Kematian Taruna PIP Semarang Disebut Sudah Jadi Tradisi Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang. (id.wikipedia.org)

Semarangpos.com, SEMARANG – Penganiayaan yang dilakukan lima taruna senior, atau mahasiswa tingkat akhir Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang berujung pada kematian adik tingkat.

Penganiayaan itu disebut-sebut sudah menjadi bagian dari tradisi pembinaan antara senior dan junior di kampus perguruan tinggi ada di bawah naungan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) itu.

Hal itu disampaikan Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol. Irwan Anwar, saat konferensi pers terkait kasus penganiayaan di kalangan taruna PIP Semarang di Mapolrestabes Semarang, Jumat (10/9/2021).

Baca juga: Terungkap! Penganiayaan Taruna PIP Semarang Hingga Meninggal Dilakukan 5 Senior

“Ada 15 junior yang diundang ke mes para senior. Mereka diundang untuk pembinaan dan syukuran dalam rangka perpisahan karena senior akan diwisuda. Sampai di lokasi, bukan diajak makan-makan malah mendapat kepalan tangan,” ujar Kapolrestabes Semarang.

Irwan mengatakan penganiayaan itu bermula saat mahasiswa angkatan akhir yang berjumlah 8 orang sengaja memanggil para juniornya di Mes Indo Raya Jalan Genuk Krajan, Senin (6/9/2021).

Para junior yang datang berjumlah 15 orang itu lantas diminta berbaris dengan formasi U dan dipukul secara bergantian.

“Jadi para pelaku mengumpulkan juniornya 15 orang. Bagian pembinaan itu dilakukan dengan pemukulan ke junior. Itu tradisi senior ke junior mereka,” jelasnya.

Namun cara-cara pembinaan dengan menerapkan aksi kekerasan yang disertai penganiayaan itu justru berujung tewasnya seorang taruna PIP Semarang.

Adalah Zidan Muhammad Faza, 21, taruna PIP Semarang angkatan 55 asal Kabupaten Jepara yang mengalami kematian setelah diperlakukan kasar para seniornya.

Ia meninggal pada Senin malam setelah sebelumnya sempat dilarikan ke RS Roemani.

Laporan Palsu

Awalnya, Zidan dilaporkan meninggal dunia setelah mendapat pukulan dari seorang senior, Cesar R. Bintang Samudra Tampubolon, 22, warga Jebres Kota Solo, akibat kecelakaan lalu lintas di Jalan Tegalsari Raya.

Baca juga: Taruna PIP Semarang Meninggal Dianiaya Senior, Polisi Tunggu Hasil Autopsi

Namun setelah diselidiki aparat kepolisian, laporan itu palsu. Kenyataannya, Zidan meninggal akibat dikeroyok lima orang seniornya dalam acara tradisi pembinaan itu.

Kelima pelaku pun saat ini sudah diamankan di Mapolrestabes Semarang dengan status tersangka. Kelima tersangka itu yakni Aris Riyanto, 25, warga Grobogan, Andre Arsprilla Arief, 25, warga Kabupaten Demak, Albert Jonathan Ompu Sungu, 23, warga Kota Semarang, Caesar Richardo Bintang Samudra Tampubolon, 22, warga Jebres Kota Solo, dan Budi Darmawan, 22, warga Ngaliyan Kota Semarang.

“Mereka semua ini, yang di depan saya ikut memukul korban,” tegas Kapolrestabes Semarang di depan kelima tersangka yang dihadirkan dalam acara konferensi pers tersebut.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.