Bansos Covid-19 Tak Boleh Ditempel Gambar Kepala Daerah
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, meminta bantuan Covid-19 bagi warga yang terdampak tidak ditempel dengan gambar kepala daerah.
Semarangpos.com, SEMARANG – Maraknya kasus paket bantuan sosial atau bansos Covid-19 bergambar kepala daerah membuat Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, angkat bicara.
Tak mau bantuan itu disalahgunakan untuk kegiatan kampanye Pilkada 2020, Ganjar pun meminta agar seluruh bantuan tidak menggunakan gambar kepala daerah, melainkan label atau logo pemerintah setempat.
“Kalau bantuan itu dari pemerintah, ya pakai label pemerintah saja,” ujar Ganjar di Semarang, Selasa (5/5/2020).
Kasus Hand Sanitizer Viral, Bupati Klaten Merasa Makin Terkenal
Menurutnya penempelan gambar kepala daerah banyak dinilai negatif karena berkesan kampanye. Apalagi beberapa kepala daerah di Jateng menjadi incumbent atau petahana pada Pilkada 2020.
“Sebenarnya tidak keliru, karena faktanya mereka yang incumbent itu yang saaat ini memimpin. Tapi, tidak pas saja,” terang Gubernur Jateng.
Ganjar menilai bantuan Covid-19 yang ditempeli gambar kepala daerah yang masih mencalonkan diri sebenarnya tak mengapai. Asalkan, dalam bantuan itu disebutkan jabatan orang atau pejabat yang wajahnya tertempel di paket bantuan.
Bansos Covid-19 Ditempeli Stiker Hendi-Ita, Bawaslu Tegur Pemkot Semarang
Namun, jika ada ajakan agar warga penerima bantuan memilih orang yang wajahnya tertempel di kotak atau kardus bantuan, itu baru menjadi masalah.
“Makanya yang paling enak tidak usah menggunakan label. Itu sensitif,” ujar Ganjar.
Bantuan bagi warga terdampak Covid-19 berlabel foto kepala daerah yang maju sebagai petahana pada Pilkada 2020 di Jateng memang kerap terjadi.
Seperti yang ditemukan di Klaten, di mana foto Bupati Sri Mulyani yang tertempel pada bantuan hand sanitizer. Selain Klaten, bantuan bagi warga terdampak Covid-19 bergambar kepala daerah juga ditemukan di Kota Semarang dan Purbalingga.
Bahkan di Kota Semarang, bantuan tidak hanya tertempel striker Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, tapi juga pasangannya, Hevearita G. Rahayu.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya
Baca Juga
- Kasus Korupsi Bank Jateng, Gubernur Diminta Bertindak
- ASN Terima Bansos, DIY Tunggu Data Kemenpan RB
- Gubernur Jateng Ingatkan Pencegahan Gelombang Ketiga Covid-19
- Ganjar Digeruduk Aktivis Mahasiswa di Papua, Diajak Diskusi
- Muncul Klaster PTM di Purbalingga, Gubernur Ganjar Minta Sekolah Jateng Lakukan Random Test
- Pemerintah Izinkan Anak 12 Tahun Masuk Mal, Ini Pesan Ganjar ke Orang Tua
- Brebes Kembali PPKM Level 4, Ganjar: Mungkin Tidak Disiplin
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.