Hanya Ada di Purwokerto, Inilah Sahoun Ayam Pak Kartim…

Masyarakat Banyumas menjadikan sahoun ayam yang hanya dijual oleh pedangang di Purwokerto sebagai salah satu penganan favorit mereka.

Hanya Ada di Purwokerto, Inilah Sahoun Ayam Pak Kartim… Tangkap layar unggahan youtuber Dyodoran menikmati karya kuliner khas Purwokero, sahoun.  Minggu (6/1/2020). (Youtube-Dyodoran)

Semarangpos.com, PURWOKERTO — Masyarakat Banyumas menjadikan sahoun ayam sebagai salah satu penganan favorit mereka. Konon karya kuliner itu hanya dijual di Purwokerto, ibu kota Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Itu pun jumlah pedagangnya terbilang langka.

Jangan keliru menganggap sahoun sebagai sahun, mi tipis dengan tampilan bening mirip gelas berbahan dasar tapioka. Sahoun tampil laksana kwetiau, namun sedikit lebih kenyal. Sahoun terbuat dari olahan tepung tapioka bercampur tepung beras yang diberi bumbu kemudian dikukus.

Dalam channel Youtebe Dyodoran, food vloger Dyo yang berasal dari Yogyakarta mencoba mencicipi sahoun yang terkenal di Purwokerto tersebut. Kedai Sahoun Ayam Pak Kartim di Jl. Perintis Kemerdekaan, Gandasuli, Karangpucung, Kecamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah ia datangi.

Urban Legend di Semarang, 9 Tempat Ini Dipercaya Angker

Setibanya di Kedai Pak Kartim, Dyo langsung menemui salah seorang pelayan warung dan menanyakan perihal sahoun tersebut.  “Sebenarnya sahoun itu sejenis kwetiau, tapi ini lebih kenyal dan harus dipotong-potong dulu,” jelas Heri dalam video Youtube Dyodoran Teryata Sahoun Berbeda dengan Soun Yang Kita sering Makan, Minggu (6/1/2020).

Sahoun ini dicampur dengan ayam dan kuah. “Nanti dicampur dengan ayam, daun bawang, kecap asin, dan kuah sup,” jelas Heri kepada Dyo.

Ayam Rebus

Ayam yang digunakan sebagai campuran sahoun itu tidak digoreng melainkan direbus. “Ini ayam yang digunakan direbus,” kata Heri.

Kedai Pak Kartim buka mulai pukul 09.00 WIB sampai 16.00 WIB. Harga satu porsi sahoun ayam ini terbilang terjangkau. “Satu porsi hanya Rp11.000,” ungkap Heri.

Mengenal Batik Kumudawati, Khas Istana Mangkunegaran

Tidak membutuhkan waktu lama, akhirnya satu mangkuk sahoun ada di tangan Dyo.  “Seperti ini penampakan sahoun ayam. Ini benar-benar beda dan belum pernah saya temukan di kota lain. Kalau dari aromanya, ini sangat gurih,” jelas Dyo.

Ia akui, kuah sohoun itu tak berbeda dengan kuah sup pada umumnya. “Hmmm… sangat gurih. Ini benar seperti kuah sup,” ungkap Dyo setelah menyeruput kuah sahoun ayam tersebut.

Tekstur sahoun sangat kenyal. “Tekstur dari sahounnya ini benar-benar melebihi kekeyalan mi, dan ini bentuknya lebih besar,” tuntas Dyo.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

 

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.