Ini Dia Kampung Crazy Rich di Pati

Desa Bendar yang berada di Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati dihuni kaum nelayan yang memiliki rumah mewah bak orang kaya atau yang juga disebut crazy rich.

Ini Dia Kampung Crazy Rich di Pati Perumahan di Desa Bendar, Kabupaten Pati (Sumber: Liputan6.com)

Semarangpos.com, PATI — Profesi nelayan biasanya didefinisikan sebagai kaum marginal yang tinggalnya berada di area pantai dan rumahnya semi permanen dan tidak layak huni serta bau amis ikan. Namun anggapan itu tidak seutuhnya benar karena di Kabupaten Pati terdapat desa kaum nelayan yang bangunan rumahnya super megah seperti layaknya crazy rich.

Berdasarkan penelusuran Semarangpos.com di laman Instagram @patisakpore, Rabu (23/6/2021), Desa Bendar yang berada di Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati ini dihuni oleh kaum nelayan yang rata-rata bangunan rumahnya sangat mewah untuk ukuran nelayan.

Dalam video Tiktok buatan @elizasifaa itu, dijelaskan saat masuk di kawasan kampung nelayan tersebut sudah disambut dengan bangunan rumah gedongan yang megah. Pembuat konten mengaku sangat takjub dengan pemandangan rumah gedongan dari kampung nelayan itu.

Baca juga: Kisah ABG 16 Tahun di Semarang Menuntaskan Dendam Terhadap Pelaku Premanisme

Penghasilan rata-rata yang diperoleh dari warga kampung nelayan tersebut berkisar antara Rp80 juta-Rp100 juta per bulan, sehingga layak disebut crazy rich di Pati. Sedangkan model bangunan rumah yang ada di kampung ini rata-rata bertekstur minimalis hingga mediteranian.

Pembuat konten bahkan mengatakan bahwa Desa Bendar itu merupakan kampung nelayan paling sukses yang pernah ada. Video ini sudah diunggah sejak 24 Mei 2021 silam dan meraup hampir 20.000 penonton di Instagram.

Akun dengan nama @rainhansembara menanggapi unggahan itu dengan menulis “Modal kapal sama bahan bakar doang. Ikannya gak perlu modal gak perlu kasih makan. Tinggal panen tiap hari.”

Kemudian ada akun dengan nama @derissetiyanto yang menulis responsnya dalam Bahasa Jawa “Due bojo wong kono kui kudu gelem melu menyang, seng wedok kudu gelem melu bakulan iwak… [Punya pasangan dari desa itu harus mau ke laut dan cari ikan kalau pria, kalau wanita ya harus mau ikut jualan ikan]”.

Tidak Lulus SD

Sementara itu, mengutip situs Liputan6.com, kesuksesan masyarakat Desa Bendar tidak serta merta datang begitu saja. Banyak perjuangan yang harus dilakukan. Secara umum, pengusaha kapal yang ada di Desa Bendar memiliki pendidikan yang rendah, banyak dari pengusaha tersebut yang hanya lulusan atau bahkan tidak lulus sekolah dasar (SD).

Tahun 80-an, Bendar sama seperti kampung nelayan lainnya, masih biasa saja. Namun, dengan tekad, kerja keras, usaha, Desa Bendar bisa menjadi sejahtera seperti sekarang. Desa nelayan yang jauh dari kesan kumuh, gubuk reyot, dan tentunya bau amis. Bau amis hanya tercium samar–samar dari Tempat Pelelangan Ikan di pinggir sungai.

Menurut Aimmatul Himmah, bagian administrasi perkapalan salah satu pengusaha kapal di Bendar, jenis kapal yang digunakan ada kapal cantrang, kapal penampung, kapal holler atau pancing, kapal cumi, kapal cakalang, kapal pursein manual, dan yang terbaru ada kapal pursein freezer.

Baca juga: Inspiratif! Wanita Asal Grobogan Sukses Jual Jajanan Pasar di Dubai

Untuk sekarang, yang sedang menjadi primadona adalah kapal pursein freezer. Kapal ini sudah menggunakan mesin pembeku dalam menyimpan ikan yang ditangkap selama kapal masih berada di laut.

Sehingga ikan akan bertahan lebih lama. Tidak seperti kapal lain yang masih menggunakan es balok untuk mengawetkan ikan. Pembuatan kapal freezer ini juga membutuhkan biaya yang lebih mahal yaitu Rp6,5 miliar.

Sistem keuangan yang digunakan dalam sistem perkapalan di Desa Bendar adalah sistem bagi hasil. Semua hasil jual ikan yang ditangkap, akan dikurangi dengan biaya sebelum berangkat, seperti bahan makanan, bahan bakar, obat, atau mungkin perbaikan kapal yang biasanya disebut dengan “perbekalan”.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.