Jateng di Rumah Saja, Wali Kota Salatiga Bagi-Bagi Nasi Kotak

Semarangpos.com, SEMARANG – Pelaksanaan hari pertama Jateng di Rumah Saja di Kota Salatiga diwarnai dengan aksi bagi-bagi nasi kotak oleh Wali Kota Salatiga, Yuliyanto, beserta istri di jalanan Kota Salatiga, Sabtu (6/2/2021).

Nasi kotak yang jumlahnya mencapai 2.000 paket itu dibagikan kepada petugas keamanan dan kesehatan, pedagang, pengemudi ojek online dan pangkalan, tukang becak, serta tukang parkir.

Yuliyanto mengatakan paket nasi itu diberikan guna meringankan beban warga yang tetap beraktivitas saat Gerakan Jateng di Rumah Saja diterapkan.

Baca juga: Pasar di Salatiga Batal Ditutup Akhir Pekan Nanti

“Tentu penghasilan mereka menurun karena ada imbauan Jateng di Rumah Saja. Kita bisa melihat sendiri pasar terlihat sepi pengunjung. Semoga adanya paket nasi ini bisa membantu meringankan beban mereka,” ujar Yuliyanto, Sabtu.

Kendati tetap beraktivitas di luar rumah, warga tetap menjalankan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 dengan disiplin. Terbukti, mereka tetap menggunakan masker saat menjalani aktivitasnya.

“Ini sesuai dengan komitmen pedagang dan pelaku ekonomi yang menyatakan akan mematuhi protokol kesehatan saat pasar tetap beroperasi saat Jateng Di Rumah Saja,” paparnya.

Dia berharap pasca-Jateng Di Rumah Saja, angka Covid-19, khususnya di Kota Salatiga bisa menurun dan terkendali. Dengan kondisi itu, kehidupan masyarakat pun bisa kembali normal seperti sedia kala.

“Kita semua berharap pandemi Covid-19 segera berlalu,” kata Yuliyanto.

Mobil Bak Terbuka

Saat melakukan pembagian nasi kotak, Yuliyanto beserta istri, Titik Kirnaningsih, sempat menumpang mobil bak terbuka milik Satpol PP Kota Salatiga.

Mereka kemudian berjalan kaki di sepanjang Jl. Jenderal Sudirman, tepatnya di Pasaraya Salatiga, sambil membagikan nasi kotak kepada warga yang beraktivitas.

Baca juga: Gubernur Ganjar Putuskan Jateng di Rumah Saja, APPSI: Pedagang Pasar Enggak Makan 2 Hari

Seorang warga, Jatmiko, yang turut menerima paket nasi dari Wali Kota Yuliyanto, mengaku senang. Ia menilai bantuan itu bisa sedikit mengurangi pengeluarannya untuk membeli makan siang.

“Memang Covid-19 sangat berat. Pembeli sepi. Tapi, kami siap patuh dengan protokol kesehatan supaya tetap diizinkan berjualan,” tuturnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya