Kearifan Lokal Jadi Andalan Kota Magelang Lawan Covid-19

Pemkot Magelang mengandalkan kearifan lokal seperti budaya gotong royong sebagai peranti untuk lawan pandemi Covid-19.

Kearifan Lokal Jadi Andalan Kota Magelang Lawan Covid-19 Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito (kedua dari kiri) menyerahkan bantuan sembako kepada warga Kampung Nambangan, Kelurahan Rejowinangun Utara, Kecamatan Magelang Tengah, Rabu (29/4/2020). (Antara -Bagian Prokompim Pemkot Magelang)

Semarangpos.com, MAGELANG — Pemerintah Kota Magelang mengandalkan kearifan lokal seperti budaya gotong royong sebagai kekuatan untuk lawan pandemi Covid-19. Peranti andalan itu dikemukakan Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito kala menyerahkan bantuan sembako warganya.

“Kearifan lokal sebagai kekuatan untuk melawan pandemi virus corona,” kata Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito dalam keterangan tertulis Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemerintah Kota Magelang di Magelang, Jawa Tengah, Kamis (30/4/2020).

Belanda Ngomong “Wat Will Je” ke Gadis Indigo di Rumah Harta Karun Semarang

Ia yakin warga 17 kelurahan di tiga kecamatan di Kota Magelang masih menghidupkan budaya komunal berbagi dan bergotong royong dalam lawan Covid-19. “Sebelum saya [memberikan bantuan], masyarakat yang sudah mendahului banyak juga. Ada dari CSR [corporate social responsibility], komunitas-komunitas,” katanya.

“Budaya berbagi dan peduli ini masih sangat kental di Kota Magelang,” lanjut wali kota saat menyampaikan bantuan paket sembako kepada warga Kampung Nambangan, Kelurahan Rejowinangun Utara, Kecamatan Magelang Tengah, Kota Magelang, Jawa Tengah.

Bentuk Satgas

Pemerintah Kota Magelang telah membentuk Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 hingga tingkat rukun tetangga dan rukun warga. Pemkot magelang juga bersiap menyalurkan bantuan sebagai lawan pandemi Covid-19 melalui program jaring pengaman sosial bagi warga yang terdampak wabah.

Cukup Pakai Nyayur.id, Warga Salatiga Seakan Bisa Panen Sayur

“Sebenarnya data [penerima manfaat] sudah siap, tinggal menunggu Kemensos. Kita sudah rapatkan dengan DPRD, tinggal menunggu payung hukumnya. Jangan sampai, meskipun untuk bantuan kemanusiaan, tapi kita menabrak aturan,” kata Wali Kota.

Pemerintah kota melibatkan pengurus rukun tetangga/rukun warga dan lurah dalam mendata calon penerima bantuan sosial. “Kita serahkan ke RT-nya, RW-nya, lurahnya karena mereka lebih tahu,” demikian Sigit Widyonindito.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.