Kirab Boyong Grobog Tandai 294 Tahun Kabupaten Grobogan

Kirab Boyong Grobog dalam rangka peringatan HUT ke-294 Kabupaten Grobogan menggambarkan perpindahan pusat pemerintahan ke Purwodadi.

Kirab Boyong Grobog Tandai 294 Tahun Kabupaten Grobogan Bupati Grobogan Sri Sumarni mengikuti Kirab Boyong Grobog untuk memperingati ulang tahun ke-294 tahun Kabupaten Grobogan, Selasa (3/3/2020) (Instagram—Sumarnigrobogan)

Semarangpos.com, PURWODADI Kirab Boyong Grobog yang digelar Selasa (3/3/2020) menjadi salah satu bagian dari rangkaian peringatan hari jadi ke-294 tahun Kabupaten Grobogan. Arak-arakan tersebut dimulai dari Kelurahan Grobogan dan berakhir di pendapa bupati Grobogan di Purwodadi.

Seperti yang dihimpun Semarangpos.com, Kirab Boyong Grobog merupakan gambaran perpindahan pusat pemerintahan lama Kabupaten Grobogan menuju Kecamatan Purwodadi. Di Purwodadi inilah pusat pemerintahan Kabupaten Groboban bertahan sampai saat ini.

Kata “Grobog” menurut berbagai sumber memiliki kaitan erat dengan  asal mula berdirinya Kabupaten Grobogan. Konon, pasukan pada zaman Kerajaan Majapahit mengirim senjata pusaka dengan menggunakan kotak yang mereka sebut dengan “grobog”.

Sumur Bor di Grobogan Semburkan Lumpur 30 M

Dalam perjalanan, pasukan tersebut bertemu dengan para perampok. Mereka lari meninggalkan grobog bersama perampok. Beruntungnya, para perampok berhasil dikalahkan oleh Sunan Kalijaga. Tempat di mana grobog tersebut terakhir ditinggalkan dinamai Grobogan.

Pada awal terbentuknya, Kabupaten Grobogan hanya meliputi beberapa wilayah saja, seperti Sela, Teras, Karas, Wirosari, Santenan, Grobogan, dan beberapa daerah di Sukowati yang berada di bagian utara Bengawan Solo. Daerah itu dipimpin Pangeran Puger sebagai adipati atau bupati pertama.

19 Kecamatan

Seiring berjalannya waktu, Kabupaten Grobogan ditetapkan dengan wilayah seperti saat ini. Wilayah kabupaten ini kini terdiri atas 19 kecamatan.

Cerita di Balik Rumah Akar Kota Lama yang Instagramable

Bupati Grobogan Sri Sumarni memimpin langsung acara Kirab Boyong Grobog tersebut. Ia hadir bersama semua pimpinan forum koordinasi pimpinan daerah (FKPD), anggota DPRD, para camat, dan seluruh kepala desa.

Ia pun mengunggah foto-foto rangkaian acara hari jadi ke-294 tahun Kabupaten Grobogan di Instagram pribadinya @sumarnigrobogan, Selasa (3/3/2020). “Pagi ini, Kirab Boyong Grobog 2020 sebagai salah satu rangkaian dari Peringatan Hari Jadi Kabupaten Grobogan Ke-294 tahun,” tulisnya sebagai caption.


Bupati Grobogan juga menambahkan harapan prosesi Kirab Boyong Grobog itu tetap lestari. “Supaya dapat memberikan edukasi bagi masyarakat luas bahwasanya Kabupaten Grobogan, 294 tahun lalu berpusat pemerintahan di Desa Grobogan sebelum dipindah ke Purwodadi,” tulisnya.

Grobog Kuno

Dalam foto yang ia unggah, tampak Sri Sumarni tersenyum dan melambaikan tangan pada warga yang menyaksikan arak-arakan sepanjang perjalanan dari Kelurahan Grobogan sampai pendapa kabupatan di Purwodadi.

Mobil Goyang Pasangan Mesum asal Jepara Digerebek di Kudus

“Selamat hari jadi Grobogan tercinta. Mari bersama berkarya untuk mewujudkan Grobogan yang lebih sejahtera,” tutupnya sebagai caption.

Dalam rangkaian acara tersebut, dikirab juga sebuah grobog kuno dari kayu jati berukuran sekitar 1 mx1 m. Dulunya, grobog kuno itu dipakai untuk menyimpan dokumen pemerintahan saat perpindahan dari Kecamatan Grobogan ke Purwodadi.

Terdapat pula rombongan membawa 12 gunungan hasil pertanian dari masing-masing desa. Gunungan tersebut mengandung harapan warga atas semakin melimpahnya hasil pertanian pada masa mendatang. Gunungan itu lalu diperebutkan warga sesampainya tiba di Alun-Alun Purwodadi. (Dhina Cantya/Semarangpos.com)

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.