Kodam Diponegoro Pantau Keraton Agung Sejagat Purworejo
Kepala Staf Kodam (Kasdam) IV Diponegoro, Brigjend TNI Teguh Muji Angkasa menyebut belum ada tanda-tanda diisintegrasi atau makar.
Semarangpos.com, SEMARANG — Kemunculnya Keraton Agung Sejagat di Desa Pogung, Jurutengah, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah (Jateng) bukan hanya menyita perhatian publik. Institusi militer seperti Kodam IV Diponegoro juga memantau pergerakannya.
Meski Totok Santosa selaku pimpinan Keraton Agung Sejagat mengklaim memiliki kekuasaan di hampir seluruh negara di dunia, Kepala Staf Kodam (Kasdam) IV Diponegoro, Brigjend TNI Teguh Muji Angkasa menyebut belum ada tanda-tanda diisintegrasi atau makar.
“Kita belum bisa menyampaikan hal itu [makar atau tidak]. Kami masih melakukan penyelidikan,” ujar Kasdam saat menghadiri acara HUT ke-69 Penerangan Angkatan Darat di Kantor Pendam IV Diponegoro, Kota Semarang, Selasa (14/1/2020).
Teguh mengaku pihaknya sudah mendapat laporan dari anggota Bintara Pembina Desa (Babinsa) yang bertugas di Desa Pogung, Jurutengah, Kecamatan Bayan, Purworejo, lokasi yang kabarnya menjadi tempat kemunculan Keraton Agung Sejagat.
Meski demikian, pihaknya masih mencoba untuk melakukan pengamatan lebih lanjut terkait aktivitas organisasi tersebut. “Kami masih melakukan pengamatan sejauh ini. Kita akan selidiki lebih dulu,” ungkap jenderal TNI bintang satu itu.
Munculnya Keraton Agung Sejagat memang sempat menghebohkan. Munculnya kelompok ini kali pertama diketahui melalui sebuah acara kirab bertajuk Ritual Wilujengan di media sosial, Facebook. Tampak dalam foto dan video yang tersebar di Facebook memperlihatkan beberapa wanita dan pria berbaju ala keraton saat mengikuti kirab.
Seperti sebuah video yang diunggah ke grup Facebook Cah Purworejo Perantauan oleh Aditya Hendar, pada Senin (13/1/2020). Video tersebut menunjukkan sejumlah pria berpakaian seperti seragam prajurit keraton warna hitam tampak menabuh drum dan meniup seruling. Tiga orang pria yang berada di depan membawa panji-panji dan bendera.
Mereka yang bersegaram warna hitam juga memakai topi mirip milik aparat kepolisian. Lencana bintang juga terlihat melekat di bahu mereka.
Barisan di belakangnya merupakan beberapa pria yang memakai seragam yang dominan warna merah muda. Mereka masing -masing membawa tombak. Barisan orang yang membawa tombak diikuti oleh para wanita yang menari.
Sementara Totok Santosa Hadiningrat mengklaim dirinya sebagai pemimpin Keraton Agung Sejagat, dengan sebutan Sinuhun. Sementara istrinya, Dyah Gitaraja, mengklaim sebagai ratu dengan sebutan Kanjeng Ratu. Totok juga mengklaim memiliki jumlah pengikut 425 orang dan terus bertambah. Ia juga mengklaim memiliki kekuasaan kerajaan mencakup seluruh dunia.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya
Baca Juga
- Seleksi Bintara TNI AD Kodam IV Diponegoro Sisakan 238 Pendaftar
- Mantan Komisioner ORI Kritisi Cara Polisi Semarang Hentikan Pengendara, Begini Tanggapan Polda Jateng
- Begal Payudara Diringkus Warga, Ini Kata Kapolda Jateng
- Pasien Isoman di Kudus Capai Ribuan, Polda Jateng & Kodam Diponegoro Siapkan 32 Bus Evakuasi
- Aparat TNI-Polri Bagikan 36.000 Takjil di Jateng
- Ribuan Prajurit TNI di Semarang Disuntik Vaksin AstraZeneca
- Mayjen TNI Rudianto Resmi Jabat Pangdam IV Diponegoro
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.