Pemkab Semarang Gandeng Gojek Pasarkan Produk Pedagang Pasar Tradisional

Pemerintah Kabupaten atau Pemkab Semarang, Jawa Tengah, bakal menggandeng PT Aplikasi Karya Anak Bangsa untuk memasarkan produk di pasar-pasar tradisional.

Pemkab Semarang Gandeng Gojek Pasarkan Produk Pedagang Pasar Tradisional Warga melakukan jual beli kebutuhan pokok di Pasar Bandarjo, Kabupaten Semarang, Senin (18/5/2020) pagi. Jual beli di Pasar Bandarjo rencananya bisa diakses dengan aplikasi Gojek sebagai dampak Covid-19. (Semarangpos.com-Nadia Lutfiana Mawarni)

Semarangpos.com, UNGARAN — Menghadapi pandemi Covid-19, Pemerintah Kabupaten atau Pemkab Semarang, Jawa Tengah, bakal menggandeng PT Aplikasi Karya Anak Bangsa untuk memasarkan produk di pasar-pasar tradisional. PT Aplikasi Karya Anak Bangsa adalah perusahaan yang menaungi ojek dalam jaringan Gojek.

Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian, dan Perdagangan Kabupaten Semarang (Diskumperindag) Pemkab Semarang, Heru Cahyono, mengatakan Gojek akan membantu memasarkan produk-produk di pasar tradisional lewat aplikasi mereka.

“Hal ini sebagai terobosan di masa pandemi, sekaligus untuk menghadapi kehidupan normal baru,” ujar Heru ketika ditemui Semarangpos.com, Senin (18/5/2020).

Salat Jemaah Digelar di Pesantren Ungaran Ini, Tirai Plastik Dipasang untuk Pengaman

Sebagai langkah awal uji coba akan dilakukan di tiga pasar besar di Kabupaten Semarang yakni Pasar Bandarjo, Pasar Babadan, dan Pasar Projo. Kerja sama ini rencananya akan di-launching oleh Bupati Semarang, Mudjirin, Selasa (19/5/2020).

Heru menambahkan sebagai tahap awal Diskumperindag Kabupaten Semarang akan melakukan pendataan barang-barang apa saja yang bisa dijual lewat aplikasi Gojek.

Selanjutnya data itu akan dimasukkan dalam akun Gojek yang sudah dibuat sebelumnya. Tanggung jawab untuk menjalankan aplikasi tersebut berada di tangan Diskumperindag Kabupaten Semarang.

57 TKI dari Malaysia Tiba di Semarang, Hasil Rapid Tes Non-Reaktif

“Sehingga nantinya yang bertugas sebagai admin dalam aplikasi itu adalah dinas,” ungkap Heru.

Media Dagang

Rencana pengalihan media dagang menjadi daring itu belum banyak diketahui pedagang di Pasar Bandarjo. Salah satu pedagang bumbu dapur, Fatimah, mengaku belum mendengar rencana Bupati Mudjirin yang akan me-launching kerja sama ini di pasar tempatnya berdagang.

Sejak pandemi Covid-19 pun cara berdagang Fatimah tidak berubah. Dia tetap datang ke kiosnya di Pasar Bandarjo dan menunggu pembeli secara langsung.

Kendati begitu, selama pandemi Covid-19 Fatimah mengakui penghasilannya cenderung menurun. Walau begitu dia tidak bisa menghitungnya secara detail jumlah keuntungan saban hari.

Aktif Ronda, Warga Dawung Tengah Solo Dapat Bantuan 80 Paket Sembako dari Polsek

Selain pembeli yang lebih sepi, penghasilan menurun itu disebabkan oleh harga yang anjlok. “Contohnya bawang putih sekarang per 250 gram hanya dijual Rp7.000 padahal dulu bisa mencapai Rp10.000,” kata dia.

 

 

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.