Pemkot Semarang Siapkan Rapid Test Corona, Apakah Efektif?

Pemkot Semarang kebagian 10.000 kit rapid test virus corona (covid-19) untuk digunakan RSUD K.R.M.T. Wongsonegoro dan tentu saja wali kota prioritasnya.

Pemkot Semarang Siapkan Rapid Test Corona, Apakah Efektif? Pelaksanaan rapid test corona di RSUD KRMT Wongsonegoro. (Instagram—rsudkrmtwongsonegoro)

Semarangpos.com, SEMARANG — Pemkot Semarang menyiapkan fasilitas rapid test corona guna menekan angka penyebaran virus corona. Salah satunya RSUD K.R.M.T. Wongsonegoro yang menjadi tempat pemeriksaan cepat covid-19 tersebut. Namun apakah rapid test ini efektif?

Dihimpun dari berbagai sumber, rapid test corona berkaitan dengan metode tes covid-19 di dalam tubuh seseorang yang dilakukan secara massal. Hampir seluruh rumah sakit di Indonesia diakui bisa melakukan tes corona tersebut.

Kali ini, Indonesia menggunakan metode IgG dan IgM yang berasal dari sampe darah pasien. IgG memiliki kepanjangan Immunoglobulin G, sedangkan IgM adalah Immunoglobulin M.

Berani! Tegal Local Lockdown Sikapi Covid-19

Mereka adalah bagian dari sistem kekebalan tubuh. IgG bertugas untuk melindungi tubuh dengan mengingat virus yang pernah menginfeksi tubuh. Sedangkan IgM adalah pertahanan pertama tubuh saat terinfeksi virus.

Kadar IgM akan meningkat seakan-akan sedang melakukan persiapan melawan virus tersebut. Setelah itu, pekerjaan IgM akan dialihkan ke IgG yang melindungi tubuh dalam jangka waktu lebih lama. Jadi saat virus itu kembali, mereka tahu bahwa harus melakukan perlawanan.

Seperti dalam website resmi Pemkot Semarang semarangkota.go.id, identifikasi cepat atau rapid test corona sudah dilakukan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) KRMT Wongsonegoro Semarang.

Menengok Sejarah Gedung Spiegel Semarang

Pemkot Semarang di bawah pimpinan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengadakan rapid test covid-19 di RSUD KRMT Wongsonegoro, Rabu (25/3/2020) silam. Susi Herawati selaku direktur rumah sakit tersebut mengungkapkan sebanyak 25 orang melakukan pemeriksaan tersebut.

“Sebanyak 25 orang itu merupakan keluarga penderita, orang dalam pantauan [ODP], pasien dalam pengawasan [PDP] rumah sakit,” pungkasnya seperti yang terpantau Semarangpos.com, Jumat (27/3/2020).

Susi menambahkan jika RSUD KRMT Wongsonegoro sudah menyiapkan 2.048 rapid test corona. Jumlah tersebut belum termasuk yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang.

Jembatan Mberok Jadi Pembatas Pribumi dan Kolonialis

Menurutnya dengan menggunakan metode identifikasi cepat, pihak yang bersangkutan akan cepat diketahui kondisi kesehatannya. Dengan begitu pihak rumah sakit bisa langsung mengambil tindakan.

Positif Langsung Isolasi

“Jika positif langsung dilakukan perawatan khusus dan isolasi, sedangkan jika negatif akan kami minta periksa kembali seminggu kemudian,” tambahnya seperti dalam website semarangkota.go.id.

Kata Gadis Indigo Benteng Pendem Ambarawa Penuh Tangisan Pilu

Namun, hasil dari rapid test tidak bisa dijadikan acuan pasien tersebut positif atau negatif terkena virus corona. Jika negatif, pasien tidak boleh senang dulu karena ia harus melakukan pemeriksaan kembali seminggu kemudian. Bisa saja antibodi virus corona di dalam tubuh belum terbentuk.

Berbeda dengan positif terkena covid-19. Jika hasil positif, pasien harus melanjutkan pemeriksaan dengan metode swab tenggorokan dan hidung. Hasil dari swab bisa menjadi pegangan pasien apakah dia positif atau negatif terinfeksi corona.

Kepala Dinkes Kota Semarang Abdul Hakam mengungkapkan jika rapid test mengarah pada tracking kontak hasil pengecekan instansi miliknya. Pemkot Semarang diketahui menyiapkan sekitar 10.000 rapid test corona.

Gadis Indigo Saksikan Jejak Korban Belanda di Benteng Pendem Ambarawa

Menurut Abdul, PDP, ODP, dan tenaga kesehatan yang menangani pasien covid-19 akan menjadi prioritas Dinkes Kota Semarang dalam pemeriksaann tersebut.

Masyarakat kota Semarang juga diberi kesempatan untuk melakukan pemeriksaan covid-19 tersebut. Mereka hanya perlu mendaftar melalui laman website Pemkot Semarang.

Tidak hanya itu, pasukan Hendi–panggilan akrab Hendrar Prihadi–akan memberi pertanyaan terkait kondisi tubuh, suhu badan, atau hubungan dengan pasien. Hal tersebut dilakukan pihak Pemkot Semarang supaya dapat memperhitungkan seberapa daruratnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.