Perempuan Banjarnegara Meninggal di Mes, Polisi Sibuk Pakai APD…

Pandemi Covid-19 membuat jajaran Polres Banjarnegara menggunakan APD lengkap tatkala mengevakuasi jasad perempuan yang meninggal dunia di salah satu mes.

Perempuan Banjarnegara Meninggal di Mes, Polisi Sibuk Pakai APD… Polisi datangi tempat kejadian perkara perempuan meninggal di Banjarnegara dengan baju hazmat. (Antara- Humas Polres Banjarnegara)

Semarangpos.com, BANJARNEGARA — Polisi dari Unit Inafis Satreskrim Polres Banjarnegara, Sabtu (2/5/2020), mendatangi tempat kejadian perkara seorang perempuan meninggal dunia di salah satu mes di Kelurahan Krandegan. Mereka datang dengan alat pelindung diri (APD).

“Tim dari Unit Inafis Satreskrim telah mendatangi TKP di Kelurahan Krandegan, Banjarnegara,” ungkap Kasat Reskrim Polres Banjarnegara, AKP Edi Istanto di Banjarnegara, Jawa Tengah, Sabtu (2/5/2020).

Tagar #UndipKokJahatSih Trending, Ini Jawaban Undip Semarang

Dia mengatakan perempuan berinisial AS tersebut ditemukan oleh suaminya dalam keadaan meninggal dunia dengan mulut mengeluarkan busa. “Menurut kesaksian suaminya, sang istri ditelepon berulang kali namun tidak diangkat. Selanjutnya, suaminya datang ke mes dan mendapati istrinya sudah terdiam di kursi dengan mulut mengeluarkan busa,” ungkapnya.

Mendapati laporan dari suami AS tersebut, kata dia, tim langsung menghubungi petugas medis puskesmas setempat lalu menuju ke TKP. “Saat tim tiba di TKP, AS sudah dinyatakan meninggal dunia oleh petugas medis puskesmas. Selanjutnya Satreskrim Polres Banjarnegara menghubungi tim medis RSUD Banjarnegara,” tuturnya.

Diperiksa di Rumah Sakit

Dengan menggunakan alat pelindung diri yang lengkap, AS lalu dibawa oleh petugas medis bersama tim Inafis menuju rumah sakit. Langkah itu dilakukan polisi untuk melakukan pemeriksaan medis lebih lanjut terkait penyebab kematian.

Sosok Tak Kasat Mata Ungkap Sejarah Rumah Harta Karun Semarang

Menurut dokter yang melakukan pemeriksaan, kata dia, AS diduga keracunan atau terkena penyakit jantung hal ini dikarenakan adanya jari dan bibir yang membiru pada tubuhnya. “Tidak ada tanda-tanda kekerasan dalam tubuh AS. Namun diperlukan autopsi untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban. Namun, dari pihak keluarga memutuskan untuk tidak melakukan autopsi. Kendati demikian tim medis sempat melakukan rapid test Covid-19,” ujarnya.

Dia menambahkan setelah dilakukan rapid test, korban dinyatakan negatif Covid-19. Jasad hasil penemuan mayat di Banjarnegara itu kemudian dibawa pulang oleh pihak keluarga untuk dimakamkan di Jawa Barat.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.