Ruang Kelas dan Balai Desa di Grobogan Siap Jadi Tempat Karantina Pemudik
Puluhan sekolah dan balai desa disiapkan Pemkab Grobogan sebagai tempat karantina pemudik di kecamatan zona merah.
Semarangpos.com, PURWODADI — Pemkab Grobogan menyiapkan puluhan sekolah dan balai desa sebagai tempat karantina pemudik. Sekolah-sekolah tersebut berada di kecamatan zona merah di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, yaitu Kecamatan Karangrayung, Geyer, dan Pulokulon.
Tempat karantina di sekolah dan balai desa tersebut digunakan para pemudik mulai Senin (20/4/2020). Oleh karena itu pemerintah kecamatan, pemerintah desa, korwilcam bidang pendidikan, dibantu sukarelawan dan warga terus mengebut persiapan tempat karantina itu.
Sebagaimana banyak daerah lain, pemudik yang sedang pulang kampung disetarakan dengan orang dalam pemantauan (ODP). Karena itulah mereka wajib diisolasi selama 14 hari.
Suara Wanita Terekam Vlog Billy Christian Edisi Gedung Bekas Kantor Semarang
Camat Karangrayung, Hardimin mengatakan sekolah yang digunakan sebagai tempat karantina pemudik ada 19 desa di Kecamatan Karangrayung, Kabupaten Grobogan. Tempat karantina pemudik tersebut terdiri dari 15 dan empat balai desa.
“Persiapan tempat karantina pemudik di 19 desa tersebut terus dilakukan aparat pemerintah desa dan warga sekitar sekolah. Untuk tempat tidur diarahkan mengambil dana dari APB Desa, sedang konsumsi ditanggung Pemkab Grobogan,” jelas Hardimin kepada semarangpos.com, Minggu (19/4/2020).
Libatkan Berbagai Pihak
Persiapan tempat karantina pemudik juga dilakukan Korwilcam Bidang Pendidikan Kecamatan Pulokulon, satgas desa, babinsa, dan aktivis Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) Lokal Pulokulon. Persiapan juga melibatkan kepala sekolah, guru, dan penjaga sekolah untuk mengamankan aset sekolah.
“Di Kecamatan Pulokulon ada 10 SD, satu SMP, dan dua balai desa di 13 desa. Semua tempat karantina pemudik sudah siap digunakan mulai Senin,” jelas Korwilcam Bidang Pendidikan Kecamatan Pulokulon Mudjiono.
Napi Asimilasi Berulah Lagi, Polda Jateng Terapkan Tembak di Tempat
Persiapan yang dilakukan di sekolah adalah mengubah ruang kelas menjadi sejumlah kamar. “Seperti di SD Negeri 1 Randurejo, Pulokulon, kami menjadikan ruang kelas sebagai kamar tidur mereka yang dikarantina. Agar nyaman, kami memasang sekat untuk masing-masing kasur bagi pemudik,” jelas Ketua RAPI Wilayah 27 Grobogan Sugeng Ariyadi (JZ 11 ARI) kepada Semarangpos.com.
Sementara itu, di Geyer ada 11 SD dan dua SMP yang siap digunakan sebagai tempat karantina pemudik. Ketiga kecamatan tersebut merupakan lokasi di mana empat warga terkonfirmasi terinfeksi virus corona. Ke empat warga yang positif Covid-19 itu merupakan pemudik dari Jakarta, Hong Kong, dan Semarang.
Jumlah sekolah yang digunakan, menurut Sekda Grobogan Moch Sumarsono, pemerintah desa yang mengatur sesuai jumlah pemudik yang datang. “Sebelum digunakan sebagai tempat karantina pemudik, sekolah tersebut kami sterilkan terlebih dahulu. Kemudian setelah digunakan juga akan kami sterilkan lagi untuk mencegah persebaran virus corona,” ujarnya, Jumat (17/4/2020).
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya
Baca Juga
- Pemkab Grobogan Ajukan Raperda Lingkungan Hidup, Berlaku 30 Tahun
- Pemkab Grobogan Gencarkan Ayo Gempur Rokok Ilegal
- Kegiatan di Grobogan Hingga Agustus 2021 Belum Capai Target
- 3 Siswa di Madiun Tidak Diperkenankan Ikut PTM
- PDGI Catat Ada 40 Dokter Gigi di Semarang Terpapar Covid-19 Selama Pandemi
- Innalillahi! 99 Anak Salatiga Kehilangan Orang Tua Gegara Covid-19
- Bukan Hanya Covid-19, TBC Juga Ancam Kesehatan Warga Semarang
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.