Salatiga Alihkan Anggaran Kegiatan Tak Penting ke Dana Darurat

Pemerintah Kota Salatiga menyiapkan puluhan miliar rupiah dana Belanja Tak Terduga (BTT) atau dana darurat untuk menghadapi pandemi Covid-19.

Salatiga Alihkan Anggaran Kegiatan Tak Penting ke Dana Darurat Jajaran Setda Salatiga di Gedung Setda Salatiga, Jumat (3/4/2020), mengikuti telekonferensi bersama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk membahas Belanja Tak Terduga (BTT) menghadapi Covid-19. (Semarangpos.com-Humas Setda Salatiga)

Semarangpos.com, SALATIGA — Pemerintah Kota Salatiga menyiapkan puluhan miliar rupiah untuk pos Belanja Tak Terduga (BTT) atau dana darurat untuk menghadapi pandemi Covid-19. Dana darurat itu diperoleh dengan menggeser anggaran sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) yang dianggap tidak penting.

Sekretaris Daerah Salatiga, Fakruroji, mengatakan saat ini setiap OPD sedang melakukan pemangkasan terhadap kegiatan-kegiatan yang dianggap tidak penting. Dengan demikian, anggaran tiap-tiap OPD itu bisa segera dinventaris oleh Badan Keuangan Daerah (BKD).

Fakruroji memberikan kebebasan kepada setiap OPD untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan kegiatan yang tidak penting tersebut. Dia beranggapan yang paling mengetahui kebutuhan tiap-tiap OPD adalah pegawai yang secara langsung berkecimpung di dalamnya.

Pengusaha Jateng Buka Wacana Cicil Pembayaran THR 2020

“Misalnya kegiatan sosialisasi, bimbingan teknis, pendidikan dan pelatihan, atau belanja modal yang tidak prioritas,” ujar Sekda kepada Semarangpos.com, Minggu (5/4/2020).

Pemangkasan anggaran itu dialihkan ke pos dana darurat itu berlaku bagi semua lini mulai dari dinas, hingga tingkat kecamatan, dan kelurahan di Salatoga. Total BTT kemudian akan dilaporkan ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) paling lambat pekan depan.

BTT Belum Pasti

Saat ini jumlah BTT atau dana darurat Salatiga itu masih disusun dan belum memiliki nominal pasti. Namun Fakruroji memperkirakan jumlahnya mencapai puluhan miliar.

Sekda menambahkan sesuai arahan Kemendagri, seluruh daerah diminta memfokuskan belanja daerah pada tiga hal, yakni kesehatan, ekonomi, dan jaring pengaman sosial. Di bidang kesehatan, fasilitas dasar harus segera dipenuhi, baik alat pelindung diri (APD), obat-obatan, maupun alat penunjang lainnya.

Gaji Pemain PSIS Dipotong 75% Gara-Gara Covid-19

Sedangkan di bidang ekonomi dan sosial, Pemkot Salatiga diharapkan mampu memberikan stimulus berupa keringanan atau pembebasan pajak bagi usaha yang tutup akibat merebaknya virus corona. Pemkot juga diharuskan menyiapkan jaring pengaman sosial berupa jaminan kebutuhan pokok bagi warga yang kehilangan pekerjaan.

Terpisah, Kepala Dinas Sosial Salatiga, Roch Hadi, mengatakan ada 5.531 keluarga di Salatiga yang ditarget bakal mendapatkan bantuan kebutuhan pokok. Bantuan ini menjadi jaring pengaman sosial selama masa tanggap darurat Covid-19.

“Penyaluran dilakukan secara bertahap di empat kecamatan dan direncanakan hingga lebaran nanti,” imbuh Roch Hadi.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.