Semarang-Pekalongan Tenggelam, SPAM Petanglong Jadi Solusi Eksploitasi Air Tanah

SPAM Regional Petanglong menjadi salah satu solusi penurunan permukaan tanah yang berpotensi membuat Semarang dan Pekalongan tenggelam.

Semarang-Pekalongan Tenggelam, SPAM Petanglong Jadi Solusi Eksploitasi Air Tanah ilustrasi sistem penyediaan air minum (SPAM). (Dok. Bisnis.com)

Semarangpos.com, SEMARANG – Direktur Perusahaan Daerah Air Bersih (PDAB) Jawa Tengah (Jateng), Amir Tohari, menyebut SPAM Regional Petanglong bisa menjadi salah satu solusi dalam mengatasi permasalahan penurunan permukaan tanah atau land subsidence.

Penurunan permukaan tanah saat ini memang menjadi ancaman yang serius bagi masyarakat Jateng, khususnya yang ada di tiga wilayah yakni Pekalongan, Semarang, dan Demak.

Bahkan, ancaman itu diperkuat dengan prediksi yang diungkapkan ahli Geodesi ITB, Heri Andreas, yang menyebut wilayah Pekalongan, Semarang, dan Demak bakal tenggelam lebih dulu dibanding Jakarta akibat penurunan tanah yang mencapai 10 sentimeter (cm) per tahun.

Baca juga: Pakar ITB Sebut Pekalongan-Semarang Bakal Tenggelam, ESDM Jateng Ungkap Penyebabnya

Salah satu penyebab penurunan permukaan tanah itu adalah pengambilan air tanah yang cukup masif.

Menurut Amir, pemerintah selama ini sudah berupaya untuk mengurangi eksploitasi air tanah, khususnya di wilayah Pantura. Salah satu upaya itu dengan membangun SPAM Regional Petanglong di Kabupaten Pekalongan, yang mulai beroperasi sejak awal 2020 lalu.

“Tujuan SPAM Regional Petanglong memang untuk mengurangi pemakaian air tanah, baik oleh instansi maupun masyarakat. Soal efektifitasnya saat ini memang belum banyak dirasa. Apalagi, SPAM ini kan baru berjalan sekitar satu tahun,” ujar Amir kepada Semarangpos.com, Sabtu (7/8/2021).

Amir menambahkan keberadaan SPAM Regional Petanglong untuk menyuplai kebutuhan air bersih masyarakat di tiga wilayah, yakni Kota Pekalongan, Kabupaten Pekalongan, dan Kabupaten Batang.

Untuk Kabupaten Pekalongan, SPAM Regional Petanglong ditarget mampu melayani 16.000 sambungan rumah (SR) dengan debit air sekitar 200 liter per detik. Sementara untuk Kota Pekalongan ditarget 28.000 SR, dengan debit air mencapai 350 liter per detik. Sedangkan untuk Kabupaten Batang ditarget 24.000 SR, dengan suplai debit air mencapai 300 liter per detik.

“Untuk saat ini memang baru melayani wilayah Kota Pekalongan dan Kabupaten Pekalongan. Sedangkan wilayah Batang, jaringan pipa masih dalam pengerjaan dan ditarget selesai Oktober nanti,” jelas Amir.

Bendungan Jambangan & Kaliboyo

Amir berharap keberadaan SPAM Regional Petanglong yang memanfaatkan air dari Bendungan Jambangan dan Kaliboyo benar-benar dimanfaatkan masyarakat pesisir. Dengan demikian, masyarakat tidak lagi memenuhi kebutuhan air dari sumur atau sistem pengambilan air tanah lainnya yang berdampak pada penurunan tanah.

Baca juga: Semarang & Pekalongan Bakal Tenggelam, Ini Kata Pakar Lingkungan

Senada disampaikan Wakil Ketua Komisi D DPRD Jateng, Hadi Santoso. Ia meminta pemerintah lebih mengoptimalkan pemanfaatan SPAM Regional Petanglong untuk mengurangi pengambilan air tanah.

“Pantura harus nol pengambilan air tanah. Itu bisa dilakukan dengan menggantikan eksploitasi air tanah dengan air permukaan. Salah satunya melalui optimalisasi SPAM Regional Petanglong,” ujar Hadi.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.